e-Ticketing Diberlakukan, Antrean Stasiun Bekasi Membludak

Setelah diberlakukannya e-Ticketing dengan harga tarif yang lebih murah, penumpang banyak yang mengantre.

oleh Widji Ananta diperbarui 02 Jul 2013, 08:37 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2013, 08:37 WIB
e-tiketing-bogor-130701b.jpg

Setelah diberlakukan sistem e-Ticketing kereta rel listrik (KRL) Commuter Line oleh PT KAI per tanggal 1 Juli 2013, pengguna transportasi kereta api terus meningkat. Seperti yang terjadi di Stasiun Bekasi, Jawa Barat.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (2/7/2013), pukul 07.50 WIB, 5 loket pengambilan e-ticket dipadati penumpang. Dengan harga yang lebih murah dan pelayanan yang sudah dimaksimalkan, tak ayal antrean membludak.

Seorang karyawan swasta di daerah Jakarta, Agus Irman, mengatakan, setelah diberlakukannya e-Ticketing dengan harga tarif yang lebih murah, penumpang banyak yang mengantre.

"Untuk saya sih, ini sebagian dari upaya peningkatan pelayanan dari PT KAI. Dengan tarif murah, pasti akan antri dan mungkin bisa sampai ke area parkir untuk menunggu antriannya," kata Agus di depan loket Commuter Line, di Stasiun Bekasi, Jawa Barat.

Selain itu, dengan tarif progresif yang tergantung arah tujuan, penumpang juga akan terbantu dari segi keuangan. "Tarif yang dulu kan jauh dekat Rp 8.500. Nah sekarang kan per tujuan. Kalau saya sampai Stasiun Sudirman cuma kena Rp 3.500 rupiah. Membantu banget mas," ungkapnya sambil memasuki peron depan Stasiun Bekasi.

Sebelumnya, Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan mengatakan, penerapan e-Ticketing merupakan upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada para pengguna kereta api, khususnya penumpang KRL Jabodetabek.

Dalam penerapan e-Ticketing menyeluruh ini, ada 2 jenis tiket perjalanan single trip dan multi trip yang juga diikuti dengan penerapan tarif progresif dengan subsidi.

Untuk tiket progresif tersebut pengguna jasa KRL dikenakan tarif Rp 2.000 untuk 5 stasiun pertama dan Rp 500 untuk setiap 3 stasiun berikutnya. (Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya