Kasus masuk paksa dan pencurian 2 berkas yang dilakukan anggota Direktorat Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri, Kompol AD pada Kamis 4 Juli lalu di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) terus begulir. Kompol AD yang baru dipindahkan dari BNN sekitar 8 bulan lalu, dinilai bermasalah.
"Sejak akhir 2012. Dia memang di sini, anggota baru saya. Tahun sebelumnya di BNN ada masalah, selesai masa tugasnya yang jelas dikembalikan ke Polri," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus, Brigjen Pol Arief Sulistyanto ditemui Liputan6.com di ruangannya, Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Arief mengaku sempat protes mengenai penempatan Kompol AD di Direktorat Ekonomi Khusus. Kompol AD dinilai tidak memiliki pengalaman di bidang ekonomi. Arief berpendapat Albert sebaiknya ditugaskan ke Direktorat Narkoba.
"Karena itu saya belum berikan AD menangani perkara. Belum pernah berdinas di ekonomi. Makanya dia diikutkan pelatihan Financial Investigation di Jakarta Centre for Low Enforcement Coorporation," ujar Arief.
Kompol AD diduga mencuri file-file di kantor BNN, Jakarta Timur. BNN sudah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Timur. Kompol AD merupakan perwira yang pernah bertugas di BNN.
"Dia pernah bekerja di sini. Memang orang ini dari dulu bermasalah. Masuk kerja sering telat, pernah juga berurusan dengan bandar narkoba," kata Deputi Pemberantasan BNN Benny Mamoto ditemui di ruangannya, Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat 5 Juli. "Namanya Kompol AD," tambah Benny. (Ism/Mut)
"Sejak akhir 2012. Dia memang di sini, anggota baru saya. Tahun sebelumnya di BNN ada masalah, selesai masa tugasnya yang jelas dikembalikan ke Polri," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus, Brigjen Pol Arief Sulistyanto ditemui Liputan6.com di ruangannya, Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Arief mengaku sempat protes mengenai penempatan Kompol AD di Direktorat Ekonomi Khusus. Kompol AD dinilai tidak memiliki pengalaman di bidang ekonomi. Arief berpendapat Albert sebaiknya ditugaskan ke Direktorat Narkoba.
"Karena itu saya belum berikan AD menangani perkara. Belum pernah berdinas di ekonomi. Makanya dia diikutkan pelatihan Financial Investigation di Jakarta Centre for Low Enforcement Coorporation," ujar Arief.
Kompol AD diduga mencuri file-file di kantor BNN, Jakarta Timur. BNN sudah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Timur. Kompol AD merupakan perwira yang pernah bertugas di BNN.
"Dia pernah bekerja di sini. Memang orang ini dari dulu bermasalah. Masuk kerja sering telat, pernah juga berurusan dengan bandar narkoba," kata Deputi Pemberantasan BNN Benny Mamoto ditemui di ruangannya, Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat 5 Juli. "Namanya Kompol AD," tambah Benny. (Ism/Mut)