Pemutilasi Ibu Kandung di Benhil Diperiksa Dokter Jiwa

Petugas piket RS Polri mengatakan, sebelum dirawat, Sigit didiagnosa oleh dokter kejiwaan terlebih dulu.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 14 Jul 2013, 14:50 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2013, 14:50 WIB
tersangka-stok130220b.jpg

Sigit Indra Tanaya (50), pria yang diduga memutilasi ibu kandung di rumahnya, kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, diduga mengalami gangguan jiwa. Sigit sudah dibawa ke RS Polri.

Namun di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (14/7/2013), Sigit tak ada di dalam ruang rawat pasien gangguan jiwa.

"Tidak ada orangnya. Tapi memang tadi pagi kita ditelepon untuk menerima dia," ungkap salah seorang petugas piket yang enggan disebutkan namanya, kepada Liputan6.com.

Di Ruang Eboni tampak sepi, hanya ada satu petugas piket yang menjaga teralis besi pemisah pasien gangguan jiwa dengan pengunjung. Juga tidak terlihat kakak kandung Sigit, Bambang.

Menurut petugas piket tersebut, sebelum dirawat di Eboni, pihak RS meminta Sigit didiagnosa oleh dokter kejiwaan terlebih dulu. Tapi ia enggan membeberkan di mana Sigit diperiksa dokter kejiwaan.

"Tadi, kami rujuk dia untuk dicek dulu sama dokter spesialis. Sekarang sih infonya dia lagi minta surat visum," kata petugas berpakaian dinas kecoklatan itu.

Sigit dilarikan ke RS Polri Minggu pagi, pukul 06.00 WIB dengan dikawal sejumlah aparat polisi. Sigit merupakan pemutilasi Siti Amini (80). Siti ditemukan dalam bentuk kerangka di dalam baskom.

Penemuan bermula ketika Bambang hendak menemui ibunya. Saat itu ia bertanya pada Sigit, yang kemudian dijawab ibu sudah meninggal. Namun Sigit tidak memberitahukan di mana jasad tersebut disemayamkan.

Lantas, Bambang bersama tetangga memeriksa rumah dan mendapati tengkorang serta tulang belulang Siti dalam baskom. Sigit sendiri, berdasarkan penuturan polisi, mengaku memutilasi ibunya karena sudah meninggal dan membusuk.

Belum diketahui motif Sigit melakukan perbuatan itu. Menurut penuturan warga sekitar, Sigit mengalami gangguan jiwa dan sering mengamuk. (Riz/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya