Pertandingan tinju 'Bupati Cup' di Gedung Olahraga (GOR) Kota Lama, Nabire, Papua, berakhir rusuh dan mengakibatkan 17 orang meninggal dunia. Sebagian besar korban tewas karena terinjak-injak penonton lain.
Polisi memastikan bahwa penonton yang datang semalam melebihi kapasitas. Penonton yang datang hampir 2 kali lipat dari kapasitas gedung milik Pemda Nabire itu.
"Kapasitas GOR sekitar 800-an, tapi jumlah penonton yang hadir sekitar 1.500 orang. Memang melebihi kapasitas," kata Kapolres Nabire AKBP Bahara Marpaung dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Senin (15/7/2013).
Kerusuhan pertandingan yang digelar sekitar pukul 23.00 WIT itu bermula dari kekecewaan pendukung dari petinju Yulianus Pigome. Pendukung Yulianis mengamuk karena kecewa petinju andalannya kalah dari lawannya, Alpius Rumkoren.
Kerusuhan pecah. Penonton berebut keluar GOR. Di sinilah banyak korban yang akhirnya terinjak penonton lainnya. 17 Orang dinyatakan tewas dan 39 orang mengalami luka-luka.
"Kita sudah memeriksa saksi-saksi. Belum ada tersangka, semua masih dalam tahap penyelidikan," ujarnya lagi. (Ism/Mut)
Polisi memastikan bahwa penonton yang datang semalam melebihi kapasitas. Penonton yang datang hampir 2 kali lipat dari kapasitas gedung milik Pemda Nabire itu.
"Kapasitas GOR sekitar 800-an, tapi jumlah penonton yang hadir sekitar 1.500 orang. Memang melebihi kapasitas," kata Kapolres Nabire AKBP Bahara Marpaung dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Senin (15/7/2013).
Kerusuhan pertandingan yang digelar sekitar pukul 23.00 WIT itu bermula dari kekecewaan pendukung dari petinju Yulianus Pigome. Pendukung Yulianis mengamuk karena kecewa petinju andalannya kalah dari lawannya, Alpius Rumkoren.
Kerusuhan pecah. Penonton berebut keluar GOR. Di sinilah banyak korban yang akhirnya terinjak penonton lainnya. 17 Orang dinyatakan tewas dan 39 orang mengalami luka-luka.
"Kita sudah memeriksa saksi-saksi. Belum ada tersangka, semua masih dalam tahap penyelidikan," ujarnya lagi. (Ism/Mut)