Kapolda Papua: Korban `Tinju Berdarah` Nabire Bukan Dianiaya

Mereka tewas karena ketakutan hingga berupaya keluar dengan berdesakan.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 16 Jul 2013, 11:39 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2013, 11:39 WIB
tito-kapolda-papua-130715b.jpg
Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian menegaskan, tragedi 'tinju berdarah' di GOR Kota Lama, Nabire, yang menewaskan 17 orang bukan akibat kerusuhan. Mereka tewas karena ketakutan hingga berupaya keluar dengan berdesakan.

"Mereka tewas bukan karena dianiaya, melainkan terhimpit dan terinjak-injak saat hendak keluar dari GOR," tegas Tito, Selasa (16/7/2013).

Dari hasil penyelidikan sementara, lanjutnya, terungkap kasus itu akibat ribuan penonton berdesakan di pintu utama sehingga terhimpit dan terinjak-injak. Sementara penonton lain di dalam gedung tidak mengalami cedera.

Selain karena berdesakan, imbuh Tito, saat hendak keluar GOR Nabire, kapasitas gedung yang diperkirakan hanya sekitar 500 orang, juga tidak mampu menampung jumlah penonton.

"Saat insiden terjadi sekitar 1.500 orang yang memadati GOR yang berlokasi di Kota Lama, Nabire, sehingga memang sudah tidak memadai hingga para korban selain mengalami luka-luka juga sesak nafas," kata Tito. (Ant/Mut/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya