7 Peraih Award Anti-Suap Tak Hadir, Kadin-Kupas: Kita Dilecehkan

Kadin bersama Komunitas Pengusaha Anti-Suap (Kupas) memberikan penghargaan pada 7 tokoh nasional yang dianggap memiliki integritas tinggi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 25 Jul 2013, 12:01 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2013, 12:01 WIB
ai-mulyadi-130725b.jpg
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama Komunitas Pengusaha Anti-Suap (Kupas) memberikan penghargaan pada 7 tokoh nasional yang dianggap memiliki integritas tinggi. Salah satunya penghargaan diberikan pada Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi.

7 Penerima Anugerah Integritas Nasional 2013 itu adalah Dahlan Iskan, Komaruddin Hidayat, Abraham Samad, Mahfud MD, Anies Baswedan, Ary Ginanjar Agustian, dan Joko Widodo. Namun, dari ketujuh tokoh tersebut tidak ada yang hadir.

"Awalnya berbenturan dengan banjir, kami sudah antar ke rumah sertifikatnya, tidak apa-apa tidak datang, kami maklum. Sekarang kami undang lagi tidak ada yang hadir. Apakah mereka merasa tidak berintegritas? Kita merasa dilecehkan juga dengan mereka," kata Ketua Kupas Ai Mulyadi Mamoer di Menara Kadin Indonesia, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2013).

Ketua Umum Kadin Suryo B Sulisto mengatakan, integritas mempunyai korelasi dengan tingkat indeks persepsi korupsi (IPK). "Artinya apabila integritas tinggi, maka IPK juga tinggi," ujar Suryo.

Suryo memaparkan, dari data yang dihimpun Kadin, IPK Indonesia selama 15 tahun ini cukup rendah. "Hanya meningkat 2,6 poin (pada 1996) menjadi 3,0 poin (pada 2011)," imbuhnya.

Untuk menyamai IPK Thailand dengan 3,5 poin, maka IPK Indonesia baru akan menyamai IPK Negeri Gajah Putih tersebut pada 2030.

Menurut Kupas, 7 tokoh itu dinilai memiliki integritas karena nilai Indeks Persepsi Integritas (IPI) pada 2012 cukup tinggi berdasarkan survei yang mereka lakukan. Berikut nilai IPI para tokoh tersebut:

1. Ary Ginanjar Agustian: 8,55
2. Jokowi: 8,3
3. Komaruddin Hidayat: 8,23
4. Mahfud MD: 8,16
5. Abraham Samad: 8,03
6. Dahlan Iskan: 7,91
7. Anies Baswedan: 7,59

(Mut/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya