`Kalau Tak Ada Gus Dur dan Amien Rais, RI Akan Seperti Mesir`

Indonesia sebetulnya jauh lebih beruntung ketimbang Mesir.

oleh Riski Adam diperbarui 02 Agu 2013, 18:57 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2013, 18:57 WIB
gusdur130407c.jpg
Gejolak politik Mesir bagi sebagian kalangan kerap dibandingkan dengan gejolak reformasi di Indonesia pada 1998 lalu. Anggapan itu diamini pengamat politik Burhanudin Muhtadi.

Burhanudin menjelaskan, jika dibandingan dengan Mesir, Indonesia sebetulnya jauh lebih beruntung. Lantaran gojolak politik di Indonesia tak berkepanjangan seperti apa yang terjadi di Mesir saat ini. Kondisi Indonesia jauh lebih baik dibanding Mesir itu lantaran adanya faktor almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan Amien Rais.

"Coba kita bandingkan dengan Mesir, coba kalau kita nggak punya Abdurrahman Wahid dan Amien Rais, maka kondisi kita sudah seperti Mesir atau Thailand yang selalu berdarah-darah dalam menegakkan demokrasi yang tak kunjung usai," kata Burhanudin saat menjadi pembicara di acara diskusi 'Refleksi 68 Tahun Proklamasi' di Jakarta, Jumat (2/8/2013).

Karena itu, lanjut Burhanudin, meski tatanan pembangunan demokrasi di Indonesia masih menimbulkan kekurangan dan permasalahan, sudah sepatutnya Indonesia bersyukur atas kondisi negara yang jauh lebih baik dibanding negara yang sedang mencari konsep demokrasi yang tepat seperti di Mesir dan Thailand.

"Jadi meski ada kekurangannya saat ini, tetapi perlu kita syukuri, meskipun sudah 15 tahun lebih lamanya demokrasi di Indonesia pascareformasi ini berjalan," ucap dia.

Kekurangan Indonesia saat ini, lanjut dia, adalah terlalu sedikitnya waktu untuk menyelesaikan masalah dibandingkan dengan membahasnya. Karena itu, masalah pembangunan pascareformasi saat ini dirasa belum selesai.

"Kelemahan kita sebagai bangsa adalah terlalu banyak waktu untuk mendiagnosis masalah, tetapi sedikit waktu untuk menyelesakan masalah," tukas Burhanuddin. (Ali/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya