Pembantu infal kini tengah menjadi kebutuhan bagi masyarakat kota, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang ini. Momen ini menjadi berkah tersendiri bagi para penyalur tenaga infal. Jasa penyedia tenaga infal bahkan sering kewalahan untuk memenuhi permintaan.
"Apalagi pas di hari lebarannya, permintaan justru semakin meningkat. Pas habis lebaran justru lebih banyak lagi," kata penyedia tenaga infal, Heru Priyono (49), saat ditemui Liputan6.com di Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2013).
Namun, di saat permintaan sedang tinggi, bapak 3 anak itu mengeluhkan sulitnya mendapatkan tenaga infal. Maklum, semakin mendekati hari raya permintaan gaji tenaga infal pun semakin tinggi.
"Sehari 10 paling minim konsumen kemari. Kalau yang sudah langganan biasa telepon. Yang minta banyak, tapi gajinya tidak cocok. Tahun kemarin, Rp 100 ribu masih mau, standar. Sekarang dia (tenaga infalnya) yang tentuin harga," jelas Heru.
Heru yang sudah menekuni bisnis tersebut dari tahun 1994, mengaku, harus adu cepat dengan agen penyalur TKI. Tenaga infal, kata Heru, didatangkan dari Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Kalau buat habis Lebaran, saya biasanya langsung turun cari ke lapangan berebut dengan pemburu TKI. Dan sekarang tenaga infal sudah pada pintar. Dia juga punya spesifikasi, ada yang buat masak saja, buat bersih-bersih saja. Nah itu jadi buat makin rumit," keluh Heru.
Namun, berkat kerja kerasnya, Heru menuai hasil yang tidak sedikit. Dia pun enggan menyebut penghasilan yang akan diperolehnya. "Buat harian Rp 200 ribu. Paket seminggu bisa 2,5 juta. Sebulan Rp 6 juta, tapi biasanya disanggupi (pegang semua pekerjaan rumah). Nah nanti diinterview dulu sama saya dan dilanjut diinterview sama bos (kliennya). Yah dari harga itu saya kebagian lumayanlah," pungkas Heru.
Dalam masa Lebaran, perlu diketahui Heru bisa menyalurkan hingga 40 tenaga infal. Dari tenaga infal yang disediakan oleh Heru, kebanyakan disalurkan bekerja di Jakarta dan Bandung. Tak aneh, kini jasa penyedia tenaga infal semakin banyak terdapat di Jakarta, khususnya tersebar di sekitar Utan Panjang, Galur, Jakarta Pusat. (Eks)
"Apalagi pas di hari lebarannya, permintaan justru semakin meningkat. Pas habis lebaran justru lebih banyak lagi," kata penyedia tenaga infal, Heru Priyono (49), saat ditemui Liputan6.com di Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2013).
Namun, di saat permintaan sedang tinggi, bapak 3 anak itu mengeluhkan sulitnya mendapatkan tenaga infal. Maklum, semakin mendekati hari raya permintaan gaji tenaga infal pun semakin tinggi.
"Sehari 10 paling minim konsumen kemari. Kalau yang sudah langganan biasa telepon. Yang minta banyak, tapi gajinya tidak cocok. Tahun kemarin, Rp 100 ribu masih mau, standar. Sekarang dia (tenaga infalnya) yang tentuin harga," jelas Heru.
Heru yang sudah menekuni bisnis tersebut dari tahun 1994, mengaku, harus adu cepat dengan agen penyalur TKI. Tenaga infal, kata Heru, didatangkan dari Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Kalau buat habis Lebaran, saya biasanya langsung turun cari ke lapangan berebut dengan pemburu TKI. Dan sekarang tenaga infal sudah pada pintar. Dia juga punya spesifikasi, ada yang buat masak saja, buat bersih-bersih saja. Nah itu jadi buat makin rumit," keluh Heru.
Namun, berkat kerja kerasnya, Heru menuai hasil yang tidak sedikit. Dia pun enggan menyebut penghasilan yang akan diperolehnya. "Buat harian Rp 200 ribu. Paket seminggu bisa 2,5 juta. Sebulan Rp 6 juta, tapi biasanya disanggupi (pegang semua pekerjaan rumah). Nah nanti diinterview dulu sama saya dan dilanjut diinterview sama bos (kliennya). Yah dari harga itu saya kebagian lumayanlah," pungkas Heru.
Dalam masa Lebaran, perlu diketahui Heru bisa menyalurkan hingga 40 tenaga infal. Dari tenaga infal yang disediakan oleh Heru, kebanyakan disalurkan bekerja di Jakarta dan Bandung. Tak aneh, kini jasa penyedia tenaga infal semakin banyak terdapat di Jakarta, khususnya tersebar di sekitar Utan Panjang, Galur, Jakarta Pusat. (Eks)