Menkumham Perintahkan Petugas Lapas di Seluruh Indonesia Siaga

Kerusuhan di lapas telah terjadi beberapa kali, secara beruntun. Lapas dibakar, sejumlah napi kabur.

oleh Rinaldo diperbarui 19 Agu 2013, 11:46 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2013, 11:46 WIB
korban-rusuh-lapas130712b.jpg
Kerusuhan secara beruntun di sejumlah lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan diduga memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu, petugas diimbau untuk bersiaga mengamankan lapas dan rutan di seluruh Indonesia.

"Ingin saya sampaikan pesan, yang jelas petugas dengan dukungan aparat kepolisian dan TNI siaga di seluruh lapas dan rutan di Indonesia," kata Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin sebelum mengikuti pembukaan Kongres II Diaspora Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (19/8/2013).

Memang, kerusuhan di lapas telah terjadi beberapa kali, secara beruntun. Pada 11 Juli yang lalu, sejumlah narapidana di Lapas Tanjung Gusta Medan mengamuk. Lapas ludes dibakar, ratusan napi kabur.

Beberapa hari kemudian, belasan penghuni Rutan Baloi Batam kabur setelah menyekap sipir dan merusak ruang kepala rutan. Sementara, pada awal Agustus 2013, kerusuhan juga terjadi di Lapas Tulungagung, Jawa Timur.

Dan kemarin, Minggu 18 Agustus, kerusuhan napi terjadi di Lapas Labuhan Ruku, Sumatera Utara. Sejumlah napi juga kabur. Meski demikian, pemerintah bersyukur karena kecepatan aparat keamanan dalam mengatasi kerusuhan di Lapas Labuhan Ruku ini.

Sehingga, kerusuhan tersebut tidak berlangsung lama dan upaya pelarian napi dalam jumlah yang lebih besar bisa dicegah. "Alhamdulillah karena TNI dan Polri yang sigap dan cepat turun tangan dan tak terjadi pelarian massal dan semuanya terkendali," ujar Amir.

Saat ini, lanjut Amir, pihaknya tengah memikirkan upaya relokasi untuk para napi yang ada di Lapas Labuhan Ruku. "Sekarang sedang dipikirkan untuk direlokasi dan sebagian sudah dilakukan sejak tadi malam," imbuhnya.

Menyinggung tentang kapasitas hunian lapas di Indonesia yang tak lagi mampu menampung tahanan serta narapidana, Amir mengatakan masalah itu tengah dikaji. "Soal over kapasitas adalah persoalan teknis yang sedang dirumuskan," pungkas Amir. (Eks/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya