Kepala SMPN 1 Sabang Bicara Kuesioner Ukur Kelamin Siswa

"Kami tidak pernah mengukur. Itu mengenai perkembangan reproduksi, bukan soal ukuran, hanya mengamati alat reproduksi," kata Syarifah.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 06 Sep 2013, 18:52 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2013, 18:52 WIB
ukur-kelamin-2-130906c.jpg
Kepala SMPN 1 Sabang menolak disalahkan atas beredarnya kuesioner yang memuat gambar alat kelamin, yang sebelumnya disebut untuk mengetahui ukuran kelamin siswa dan siswi. Kuesioner itu, bukan pihak sekolah yang mengeluarkan.

"Itu kuesioner milik dinas kesehatan," kata Kepala SMPN 1 Sabang Syarifah Nur saat dikonfirmasi Liputan6.com dari Jakarta, Jumat (6/9/2013). "Brosur itu milik dinas kesehatan, sudah ada sejak tahun lalu, bukan milik sekolah. Yang bertanggung jawab harusnya dinas kesehatan."

Sebelumnya diberitakan beredarnya kuesioner di SMPN 1 Sabang. Para wali murid mengaku keberatan karena anaknya diharuskan mengisi 1 halaman yang bergambar contoh payudara, kemaluan laki-laki, dan kemaluan perempuan. Masing-masing ada 4 nomor dari gambar itu, mulai ukuran kecil hingga besar. Siswa disuruh melingkari salah satunya.

Namun, Syarifah membantah pihak sekolah telah melakukan pengukuran kelamin para siswa dan siswinya. Sebab, gambar dalam kuesioner itu bukan soal ukuran kelamin, melainkan soal perkembangan alat reproduksi. "Kami tidak pernah mengukur. Itu mengenai perkembangan reproduksi, bukan soal ukuran, hanya mengamati alat reproduksi," tutur dia.

Dia meminta berita soal kuesioner itu dihentikan. Dia takut pemberitaan itu akan mengganggu mental anak didiknya. "Kami minta dihentikan, supaya tidak ada kecacatan mental. Ini murid-murid bisa terganggu," ujar Syarifah. (Eks/Ary)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya