Belum Direlokasi, Pedagang Kurma Ancam Buka Lapak di Jalan lagi

Bila belum diberi tempat berjualan, pedagang kurma ancam kembali berjualan di pinggir jalanTanah Abang.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 10 Sep 2013, 23:30 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 23:30 WIB
pkl-tanah-abang-130812b.jpg
Pedagang kurma yang direlokasi dari pinggir Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, hingga kini belum mendapat tempat untuk memulai usahanya. Salah seorang pedagang kurma yang direlokasi, Dery (35) mengatakan kurang dari 2 minggu, bila belum diberi tempat, maka mereka mengancam membuka kembali usahanya di tempat semula, di pinggir jalan.

"Ini masalah perut, kami tak bisa diam. Kejelasan tak ada, mengadu tak dijawab, ya kita akan dagang lagi di tempat semula sebelum digusur. Kita rencana 2 minggu dari sekarang," kata Dery, di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2013) malam.

Dery mengaku siap menanggung risiko yang akan dihadapi, apabila kembali berjualan di atas trotoar KH Mas Mansyur. Hal ini dilakukan, sebagai bentuk protes dari ketidakjelasan nasib pedagang kurma yang digusur oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.

"Apapun yang nanti terjadi, kita siap hadapin. Ini bentuk kekecewaan kita, kita protes," ujarnya.

Dery berharap, Pemda DKI bertanggung jawab atas penertiban yang sudah dilakukan terhadap pedagang kurma tersebut. "Nasib kita penjual kurma ke mana, kok Pemda nggak jelas mau ke manain kita. Tanggung jawab dong," pungkas Dery. (Alv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya