Kasus penembakan Aipda Anumerta Sukardi di depan KPK sedang diselidiki oleh jajaran kepolisian. Sebanyak 15 saksi telah diperiksa. Namun, satpam KPK yang sempat melihat kejadian dan ditodong oleh pelaku belum dimintai keterangan oleh polisi.
"Satpam KPK belum (dipanggil jadi saksi)," kata Kasat Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan di ruangannya, Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2013).
Petugas satpam Gedung KPK berusaha memberi pertolongan untuk korban yang ditembak oleh orang tidak dikenal. Namun, satpam itu urung melaksanakan niatnya karena diancam para pelaku.
"Jadi pengakuan dari sopir bus yang pertama kali di-BAP atau dimintai keterangan, habis kejadian ada 1 satpam yang keluar setelah tembakan pertama, tapi dia ditodong dan masuk ke KPK lagi," kata seorang perwira Polri yang enggan disebutkan namanya di lokasi kejadian, Rabu 11 September lalu.
Menurut perwira itu, satpam itu diperkirakan mengetahui wajah para pelaku yang menembak korban hingga tewas itu. "Ini bisa dimintai sketsa wajah," sambung perwira tersebut.
Kasus penembakan terhadap Sukardi terjadi di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 10 September, sekitar pukul 22.15 WIB. Saat itu, Aipda Sukardi yang mengendarai motor Honda Supra B 6671 TXL tengah mengawal iring-iringan 6 tronton. Sukardi meninggalkan seorang istri dan 3 anak. Detik-detik Sukadi ditembak, terekam oleh CCTV di depan KPK. (Ary/Yus)
"Satpam KPK belum (dipanggil jadi saksi)," kata Kasat Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan di ruangannya, Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2013).
Petugas satpam Gedung KPK berusaha memberi pertolongan untuk korban yang ditembak oleh orang tidak dikenal. Namun, satpam itu urung melaksanakan niatnya karena diancam para pelaku.
"Jadi pengakuan dari sopir bus yang pertama kali di-BAP atau dimintai keterangan, habis kejadian ada 1 satpam yang keluar setelah tembakan pertama, tapi dia ditodong dan masuk ke KPK lagi," kata seorang perwira Polri yang enggan disebutkan namanya di lokasi kejadian, Rabu 11 September lalu.
Menurut perwira itu, satpam itu diperkirakan mengetahui wajah para pelaku yang menembak korban hingga tewas itu. "Ini bisa dimintai sketsa wajah," sambung perwira tersebut.
Kasus penembakan terhadap Sukardi terjadi di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 10 September, sekitar pukul 22.15 WIB. Saat itu, Aipda Sukardi yang mengendarai motor Honda Supra B 6671 TXL tengah mengawal iring-iringan 6 tronton. Sukardi meninggalkan seorang istri dan 3 anak. Detik-detik Sukadi ditembak, terekam oleh CCTV di depan KPK. (Ary/Yus)