Masjid di Jatinegara Dibongkar, Ahok: Jangan Dipelintir

Ahok meminta kepada warga Jatinegara, tidak terprovokasi isu SARA dalam pembongkaran Masjid Baitul Arif yang akan dijadikan rumah susun.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 17 Sep 2013, 20:13 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2013, 20:13 WIB
ahok-preman130608b.jpg
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kepada warga Jatinegara tidak terprovokasi isu SARA dalam pembongkaran Masjid Baitul Arif di Jalan Jatinegara Barat 142, Jakarta Timur. Pembongkaran itu dilakukan untuk dijadikan sebagai rumah susun (rusun).

"Harus dibedakan bongkar rumah ibadah sementara untuk dibangun yang lebih baik sama melarang orang salat. Beda lho. Jangan dipelintir gitu lho. Orang mau salat masih bisa di masjid yang lain," ujar pria yang kerap disapa Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Sebab, nantinya rusun yang akan dibangun di lahan masjid itu juga akan difasilitasi dengan tempat ibadah. Sebenarnya ia mengakui sudah meminta agar masjid tersebut tidak dibongkar dahulu. Namun, apabila tidak dilakukakan, maka pembangunan rusun bisa terhambat.

Mantan bupati Belitung Timur itu memastikan walaupun bangunannya diratakan, fungsi masjid akan dipindahkan ke lokasi lain atau warga dapat beribadah di masjid lain di sekitar kawasan itu.

"Tempatnya (rusun) begitu jadi, bisa bikin masjid. Jadi jangan dipelintir seolah-olah bongkar masjid. Sekarang juga banyak oknum-oknum kalau mau dudukin tanah negara suka bikin masjid. Jadi kalau dibongkar, isunya bongkar masjid. Bukan itu. Orang beragama nggak pernah langgar peraturan," jelas Ahok.

Sebelumnya, warga sekitar masjid menolak pembongkaran Masjid Baitul Arif di di Jalan Jatinegara Barat 142, Jakarta Timur itu. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya