[VIDEO] Ormas Islam Geruduk Mapolres Bima

Mereka mengklarifikasi kehadiran kapolres dalam acara di sebuah pesta miras dan tari erotis dalam peluncuran produk di sebuah hotel di Bima.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 19 Sep 2013, 18:02 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2013, 18:02 WIB
kilas-indo-130919b.jpg
Berbagai informasi menarik dirangkum dalam Kilas Indonesia Liputan 6 SCTV. Mulai kasus perampokan sejumlah toko emas di Medan, Sumatera Utara, hingga penggerudukan sejumlah ormas Islam ke Mapolres Bima untuk mengklarifikasi sang Kapolres dalam sebuah acara yang disebut sebagai pesta miras dan tarian erotis.

Kilas Indonesia Liputan 6 SCTV, Kamis (19/9/2013) dimulai dari Medan. Untuk mengantisipasi terulangnya aksi perampokan toko emas, polisi melakukan patroli di kawasan pertokoan emas di Jalan MT Haryono, Medan. Dalam seminggu terakhir sudah terjadi 3 kali aksi perampokan bersenjata api di wilayah hukum Polda Sumut, sehingga membuat pemilik toko khawatir.

Dari Tegal, Jawa Tengah, ratusan pelajar dan mahasiswa mengikuti aksi safety riding dan sosialisasi keselamatan berlalu lintas. Polisi mempraktikkan bagaimana cara berkendara yang benar. Para orangtua juga diminta untuk tidak mengizinkan anaknya mengendarai kendaraan bermotor sebelum memiliki SIM.

Dari Jakarta Pusat, polisi menetapkan 14 tersangka pelaku tawuran yang kerap terjadi di kawasan Johar Baru, 7 di antara mereka adalah anak-anak. Dalam tawuran pekan lalu menyebabkan seorang anggota kepolisian menderita luka bakar terkena siraman air keras di punggung. Dari para tersangka disita senjata tajam, besi, petasan, dan botol berisi air keras.

Sementara dari Bima, Nusa Tenggara Barat, perwakilan sejumlah ormas Islam mendatangi mapolres setempat untuk mengklarifikasi kehadiran Kapolres AKBP Ekawana Prasta di sebuah pesta miras dan tari erotis dalam peluncuran produk di sebuah hotel di Kota Bima. Kapolres mengaku dirinya tidak mengetahui kegiatan tersebut dan berada di hotel hanya untuk memantau situasi. (Eks/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya