Pengacara: Benget Sakit Jiwa

Dalam sakitnya, Benget diseret ke meja persidangan. Padahal sudah berulang kali Edward meminta agar kliennya itu diperiksa kesehatannya.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 01 Okt 2013, 19:16 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2013, 19:16 WIB
bengets-130930c.jpg
Kematian Benget Situmorang, terdakwa kasus mutilasi terhadap istri, menyisakan sesal di benak kuasa hukumnya, Edward Sihombing. Banyak keganjilan yang dirasakannya terjadi selama proses hukum Benget berlangsung. Dalam sakitnya, Benget diseret ke meja persidangan. Padahal sudah berulang kali Edward meminta agar kliennya itu diperiksa kesehatannya.

Tak cuma fisik, Edward menduga, Benget juga mengalami gangguan jiwa. Namun tak ada sedikit pun perhatian yang diberikan pengadilan melalui majelis hakim kepada kliennya itu. "Ini adalah persengkokolan busuk JPU (jaksa penuntut umum) dan hakim. Dengan keadaan sakit begitu Benget dipaksa untuk menghadiri sidang," kata Edward di Jakarta, Selasa (10/9/2013).

"Dari awal Benget sudah sakit jiwa. Saya tanya di sidang 'Kok bisa sampai memakan korban (jenazah istri). Di situ saja kelihatan benar-tidaknya. Majelis hakim tidak pernah memperdulikan," imbuhnya.

Kondisi keanehan jiwa Benget tak juga dirasakan saat kliennya itu kerap tak mengenali Edward. Padahal dari awal, Edward lah yang mendampingi Benget.

"Benget saja tak mengenali saya. Saya sudah dampingi dia dari awal, malah dia tanya saya siapa," ucapnya.

Edward menuturkan, dari awal sakitnya Benget, majelis hakim tak mengindahkan permohonan perawatan yang diajukan pihaknya. Lelaki kurus itu tak pernah diperiksa dan mendapatkan perawatan kesehatan.

"Apa ruginya Benget diperiksa dan dirawat," tuturnya. Karena itu, Edward meminta agar majelis hakim yang menangani kasus Benget dipecat. "Kita meminta pemerintah pusat, Komisi III DPR dan KY (Komisi Yudisial), saya dengan resmi meminta majelis hakim dipecat," pungkas Edward. (Ndy/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya