Dobrakan paksa petugas keamanan di sebuah unit di Lantai 9 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan malam itu, tak mampu menyelamatkan nyawa seorang perempuan yang tengah sekarat di kamar mandi.
Holly Angela, nama perempuan itu. Dia ditemukan sekarat dengan kondisi kaki dan tangan terikat serta mengalami luka parah bekas penganiayaan. Ada darah yang mengalir dari luka sobek di dahinya. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan taksi. Polisi datang sejam kemudian. Nyawanya tidak terselamatkan.
Seorang pria yang belum diketahui identitasnya, Mr X juga terjun dari lantai 9 tempat ditemukannya Holly sekarat. Dia tewas terjerembab di taman. Belum diketahui hubungan antara Mr X dan Holly. Diduga Mr X bunuh diri usai menganiaya Holly.
Kejadian yang terjadi pada Senin 30 September 2013 sekitar pukul 23.00 WIB malam itu sempat mengagetkan warga yang tinggal di Apartemen Kalibata. Warga apartemen, Amirul Kharaz, mengatakan sesaat setelah kejadian dia melintas di sekitar lokasi. Penasaran dengan kejadian, dia mencoba mencari tahu.
"Saya lewat pas sudah jatuh. Terus saya tanya-tanya sama bapak-bapak yang ada di lokasi kejadian," katanya, Selasa (1/10/2013).
Dari bapak itulah, dia mendapat informasi lengkap. Saat itu sang bapak sedang duduk di kursi taman yang jaraknya hanya sekitar 20 meter dari lokasi jatuhnya korban. Kala itu sang bapak sempat melihat korban mengeluarkan satu kaki dari balkon.
Saksi juga mengungkapkan sempat terdengar suara ribut-ribut di dalam unit kamar yang dihuni Holly. Sampai akhirnya, petugas keamanan mengetahui apa yang terjadi di dalam.
Sebab Kematian Holly
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), menemukan selongsong besi sepanjang lebih 50 cm di dalam unit (kamar) milik Holly. Dugaan sementara, besi itu digunakan untuk memukul Holly Angela.
Sebelum tewas, polisi menyatakan perempuan berusia 38 tahun itu sempat menelepon ibu angkatnya karena dianiaya seseorang dan membutuhkan pertolongan.
Mengetahui anaknya dalam keadaan bahaya. Sang ibu kemudian menelepon petugas keamanan untuk memeriksa keadaan anaknya di Apartemen. "Kemudian diteleponlah pihak security apartemen untuk menuju kamar dan mendobrak kamar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Setelah berhasil mendobrak pintu, petugas keamanan mendapati Holly dalam keadaan kritis. "Petugas kemudian membawa Holly ke rumah sakit namun sayang nyawanya tak tertolong," tandas Rikwanto.
Polisi mengaku tidak menemukan kamera CCTV di lantai 9 Apartemen Kalibata City Tower Ebony, Jakarta Selatan, yang merekam pembunuhan Holly Angela dan melompatnya Mr X dari unit itu. Untuk mengungkap kematian 2 orang itu, polisi masih berupaya mencari CCTV di lokasi lain, di sekitar lokasi.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa 3 orang saksi, yakni satpam yang mendobrak pintu unit tempat ditemukannya Olly dan yang membawanya ke rumah sakit.
Polisi pun hingga kini masih mendalami hubungan antara Mr X yang tewas karena melompat dengan Holly yang ditemukan sekarat di dalam unit kamar. Dugaan sementara, kemungkinan besar Mr X dapat masuk karena dibawa pemilik apartemen tersebut.
Holly Istri Pejabat?
Sempat beredar kabar, Holly Angela merupakan istri seorang pejabat di Kementerian Perhubungan. Hal ini berdasarkan pengakuan Tamara, teman Holly. "Dia istri pejabat Kementerian Perhubungan. Katanya si nikah siri," kata Tamara saat ditemui di Apartemen Kalibata City, Selasa (1/10/2013).
Menurut Tamara, pejabat itu kini sedang berada di Australia. Sebelum menikah dengan sang pejabat, kata Tamara, Holly sempat menikah. Tapi, saat ini sudah bercerai.
Sementara juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan belum bisa mengkonfirmasi kebenaran informasi itu. "Kalau memang informasinya istri siri, jelas tidak akan terdaftar di Kementerian," kata Bambang dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Selasa (1/10/2013).
Bambang memastikan, bila memang informasi awal itu menyebutkan bahwa Holly sebagai istri siri, nama almarhum tidak akan terdaftar. Kendati begitu, Bambang sudah memeriksa informasi awal ini kepada bagian kepegawaian di Kementerian.
Tamara juga mengungkapkan, Holly mempunyai banyak teman pria. Dua hari sebelum meninggal, Holly sempat terlihat bersama seorang pria berbeda di salah satu tempat makan di Kalibata City.
Wanita yang pernah bekerja di perusahaan yang sama dengan Holly itu mengatakan, rekannya memang memiliki banyak teman laki-laki. Namun, teman pria yang bersama Holly kala itu berbeda dengan pria yang terjun dari lantai 9 unit apartemen.
"Beda, bukan dia. Yang malam itu, badannya kurus, masih muda juga," lanjut wanita yang tinggal di Apartemen Green Palace, tepat di depan Kalibata City.
Muncul nama Gatot Supiartono yang disebut sebagai suami Holly. Pria itu disebut-sebut merupakan salah satu pejabat di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Nama Gatot terungkap kala keduanya sering menyambangi klinik yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal mereka. Setiap kali berobat, Holly tak sendiri. Ia selalu ditemani sang suami.
Dalam formulir pengobatan, Holly selalu menulis nama Gatot Supiartono sebagai 'kepala keluarga'. "Kalau dokter minta pasien nulis sendiri data pasien. Di situ ada tulisan kepala keluarga dan diisi dengan nama Gatot," ujar si pegawai klinik yang enggan menyebutkan namanya itu.
BPK bingung dengan kabar nama Gatot yang diduga suami Holly. Humas BPK menyatakan, pegawai yang bernama Gatot banyak.
Siapakah Mr X
Identitas pria yang melompat dari lantai 9 apartemen Kalibata City itu masih misteri. Teman Holly dan keluarga pun mengaku tidak mengetahui siapa sosok Mr X itu.
3 Perempuan yang mengaku sebagai kerabat Holly Angela saat mendatangi kamar jenazah RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat menyatakan tidak ada yang mengetahui identitas pria yang tewas lompat dari kamar apartemen Kalibata City Senin malam itu.
"Nah siapa itu Mr X, saya enggak kenal dengan Mr X. Yang saya tahu Holly tinggal di Apartemen Kalibata," ucap salah satu kerabat Holly di RSCM saat melihat jenazah.
Pun ketika ditanya keberadaan suami Holly, ketiga perempuan itu menjawab tak mengetahuinya.
Holly, dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak pernah neko-neko. Menurut Mellani yang mengaku sudah 10 tahun mengenai ibu dua anak itu, Holly sempat mengalami masa sulit membesarkan buah hatinya. Kehidupan Holly saat ini sudah lebih baik.
"Waktu pisah (dengan suaminya) itu anaknya masih kecil-kecil. Dulu dia ngontrak di Roxy," kata Mellani yang mengaku mendengar kematian Holly dari media di RSCM, Jakarta.
Jenazah Holy rencananya akan dibawa ke kampung halamannya di Salatiga, Jawa Tengah, malam ini setelah proses otopsi di RSCM selesai dengan pesawat. Jenazah rencananya dibawa ke bandara malam ini.
Untuk segera mengungkap kasus terjunnya Mr X dan tewasnya Holly, polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di unit E 09 AT Aparteman Kalibata City Selasa malam. (Mvi)
Holly Angela, nama perempuan itu. Dia ditemukan sekarat dengan kondisi kaki dan tangan terikat serta mengalami luka parah bekas penganiayaan. Ada darah yang mengalir dari luka sobek di dahinya. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan taksi. Polisi datang sejam kemudian. Nyawanya tidak terselamatkan.
Seorang pria yang belum diketahui identitasnya, Mr X juga terjun dari lantai 9 tempat ditemukannya Holly sekarat. Dia tewas terjerembab di taman. Belum diketahui hubungan antara Mr X dan Holly. Diduga Mr X bunuh diri usai menganiaya Holly.
Kejadian yang terjadi pada Senin 30 September 2013 sekitar pukul 23.00 WIB malam itu sempat mengagetkan warga yang tinggal di Apartemen Kalibata. Warga apartemen, Amirul Kharaz, mengatakan sesaat setelah kejadian dia melintas di sekitar lokasi. Penasaran dengan kejadian, dia mencoba mencari tahu.
"Saya lewat pas sudah jatuh. Terus saya tanya-tanya sama bapak-bapak yang ada di lokasi kejadian," katanya, Selasa (1/10/2013).
Dari bapak itulah, dia mendapat informasi lengkap. Saat itu sang bapak sedang duduk di kursi taman yang jaraknya hanya sekitar 20 meter dari lokasi jatuhnya korban. Kala itu sang bapak sempat melihat korban mengeluarkan satu kaki dari balkon.
Saksi juga mengungkapkan sempat terdengar suara ribut-ribut di dalam unit kamar yang dihuni Holly. Sampai akhirnya, petugas keamanan mengetahui apa yang terjadi di dalam.
Sebab Kematian Holly
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), menemukan selongsong besi sepanjang lebih 50 cm di dalam unit (kamar) milik Holly. Dugaan sementara, besi itu digunakan untuk memukul Holly Angela.
Sebelum tewas, polisi menyatakan perempuan berusia 38 tahun itu sempat menelepon ibu angkatnya karena dianiaya seseorang dan membutuhkan pertolongan.
Mengetahui anaknya dalam keadaan bahaya. Sang ibu kemudian menelepon petugas keamanan untuk memeriksa keadaan anaknya di Apartemen. "Kemudian diteleponlah pihak security apartemen untuk menuju kamar dan mendobrak kamar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Setelah berhasil mendobrak pintu, petugas keamanan mendapati Holly dalam keadaan kritis. "Petugas kemudian membawa Holly ke rumah sakit namun sayang nyawanya tak tertolong," tandas Rikwanto.
Polisi mengaku tidak menemukan kamera CCTV di lantai 9 Apartemen Kalibata City Tower Ebony, Jakarta Selatan, yang merekam pembunuhan Holly Angela dan melompatnya Mr X dari unit itu. Untuk mengungkap kematian 2 orang itu, polisi masih berupaya mencari CCTV di lokasi lain, di sekitar lokasi.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa 3 orang saksi, yakni satpam yang mendobrak pintu unit tempat ditemukannya Olly dan yang membawanya ke rumah sakit.
Polisi pun hingga kini masih mendalami hubungan antara Mr X yang tewas karena melompat dengan Holly yang ditemukan sekarat di dalam unit kamar. Dugaan sementara, kemungkinan besar Mr X dapat masuk karena dibawa pemilik apartemen tersebut.
Holly Istri Pejabat?
Sempat beredar kabar, Holly Angela merupakan istri seorang pejabat di Kementerian Perhubungan. Hal ini berdasarkan pengakuan Tamara, teman Holly. "Dia istri pejabat Kementerian Perhubungan. Katanya si nikah siri," kata Tamara saat ditemui di Apartemen Kalibata City, Selasa (1/10/2013).
Menurut Tamara, pejabat itu kini sedang berada di Australia. Sebelum menikah dengan sang pejabat, kata Tamara, Holly sempat menikah. Tapi, saat ini sudah bercerai.
Sementara juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan belum bisa mengkonfirmasi kebenaran informasi itu. "Kalau memang informasinya istri siri, jelas tidak akan terdaftar di Kementerian," kata Bambang dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Selasa (1/10/2013).
Bambang memastikan, bila memang informasi awal itu menyebutkan bahwa Holly sebagai istri siri, nama almarhum tidak akan terdaftar. Kendati begitu, Bambang sudah memeriksa informasi awal ini kepada bagian kepegawaian di Kementerian.
Tamara juga mengungkapkan, Holly mempunyai banyak teman pria. Dua hari sebelum meninggal, Holly sempat terlihat bersama seorang pria berbeda di salah satu tempat makan di Kalibata City.
Wanita yang pernah bekerja di perusahaan yang sama dengan Holly itu mengatakan, rekannya memang memiliki banyak teman laki-laki. Namun, teman pria yang bersama Holly kala itu berbeda dengan pria yang terjun dari lantai 9 unit apartemen.
"Beda, bukan dia. Yang malam itu, badannya kurus, masih muda juga," lanjut wanita yang tinggal di Apartemen Green Palace, tepat di depan Kalibata City.
Muncul nama Gatot Supiartono yang disebut sebagai suami Holly. Pria itu disebut-sebut merupakan salah satu pejabat di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Nama Gatot terungkap kala keduanya sering menyambangi klinik yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal mereka. Setiap kali berobat, Holly tak sendiri. Ia selalu ditemani sang suami.
Dalam formulir pengobatan, Holly selalu menulis nama Gatot Supiartono sebagai 'kepala keluarga'. "Kalau dokter minta pasien nulis sendiri data pasien. Di situ ada tulisan kepala keluarga dan diisi dengan nama Gatot," ujar si pegawai klinik yang enggan menyebutkan namanya itu.
BPK bingung dengan kabar nama Gatot yang diduga suami Holly. Humas BPK menyatakan, pegawai yang bernama Gatot banyak.
Siapakah Mr X
Identitas pria yang melompat dari lantai 9 apartemen Kalibata City itu masih misteri. Teman Holly dan keluarga pun mengaku tidak mengetahui siapa sosok Mr X itu.
3 Perempuan yang mengaku sebagai kerabat Holly Angela saat mendatangi kamar jenazah RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat menyatakan tidak ada yang mengetahui identitas pria yang tewas lompat dari kamar apartemen Kalibata City Senin malam itu.
"Nah siapa itu Mr X, saya enggak kenal dengan Mr X. Yang saya tahu Holly tinggal di Apartemen Kalibata," ucap salah satu kerabat Holly di RSCM saat melihat jenazah.
Pun ketika ditanya keberadaan suami Holly, ketiga perempuan itu menjawab tak mengetahuinya.
Holly, dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak pernah neko-neko. Menurut Mellani yang mengaku sudah 10 tahun mengenai ibu dua anak itu, Holly sempat mengalami masa sulit membesarkan buah hatinya. Kehidupan Holly saat ini sudah lebih baik.
"Waktu pisah (dengan suaminya) itu anaknya masih kecil-kecil. Dulu dia ngontrak di Roxy," kata Mellani yang mengaku mendengar kematian Holly dari media di RSCM, Jakarta.
Jenazah Holy rencananya akan dibawa ke kampung halamannya di Salatiga, Jawa Tengah, malam ini setelah proses otopsi di RSCM selesai dengan pesawat. Jenazah rencananya dibawa ke bandara malam ini.
Untuk segera mengungkap kasus terjunnya Mr X dan tewasnya Holly, polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di unit E 09 AT Aparteman Kalibata City Selasa malam. (Mvi)