Jaksa Agung: Kasus Akil Mochtar Jadi Pelajaran

Jaksa Agung Basrief Arief mengaku prihatin dengan kasus suap yang menimpa Ketua MK Akil Mochtar.

oleh Edward Panggabean diperbarui 04 Okt 2013, 15:40 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2013, 15:40 WIB
basrief-arief130503b.jpg
Jaksa Agung Basrief Arief prihatin dengan penetapan tersangka Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Akil menjadi tersangka 2 kasus dugaan suap terkait perkara penanganan sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Lebak, Banten.

"Ini merupakan satu keprihatinan yang sangat tinggi bagi saya, khususnya sebagai Jaksa Agung," ujar Basrief di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Basrief mengatakan, seharusnya kasus korupsi yang melibatkan kepala lembaga hukum tidak mungkin terjadi.  Namun, kata dia kasus yang menimpa Akil merupakan suatu pembelajaran yang sangat berharga bagi semua kalangan di negeri ini.

"Bukan berarti kita senang teman ada musibah. Tapi ini merupakan suatu hal yang memang harus kita lihat untuk pelaksanaan tugas-tugas ke depan," ujar Basrief.

Menurutnya, masalah suap, gratifikasi, dan perbuatan melanggar hukum lainnya, merupakan suatu hal yang seharusnya tidak boleh lagi terjadi di masa mendatang.

"Ke depan jangan sampai terjadi lagi seperti ini, bukan saja kepada seluruh pimpinan lembaga negara dan sebagainya, tapi juga penyelenggara negara di sini (Kejagung)," tandasnya.

Basrief mengaku tetap mawas diri dan bekerja profesional. Pasalnya saat ini kinerja para penegak hukum tengah dipantau oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyusul penangkapan Akil Mochtar. "Kita semua dipantau, termasuk semua anda-anda juga dipantau," kata Basrief.

Ia menegaskan meminta kepada jajarannya di korps Adyaksa untuk menanggalkan hal-hal yang negatif dan berpikir positif dengan bekerja yang baik, profesional, proposional dan tentunya dengan hati nurani. "Maksudnya negatif, jangan ada penyelewengan, penyimpangan dan sebagainya. Kita profesional saja," ujar Basrief. (Mvi/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya