Menengok Kualanamu, Bandara Kelas Dunia di Tanah Sumatera

Bandara Kualanamu di Deli Serdang mampu memukau siapa saja yang melintasinya. Kualanamu siap menjadi bandara berkelas dunia.

oleh Nadya Isnaeni Panggabean diperbarui 10 Okt 2013, 09:03 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2013, 09:03 WIB
kualanamu-bandara130729c.jpg
39 Kilometer dari pusat Kota Medan, Sumatera Utara, lalu-lalang pesawat terbang memadati sebuah bandar udara baru pengganti Polonia. Dengan segala keeleganannya, Bandara Kualanamu di Deli Serdang mampu memukau siapa saja yang melintasinya. Kualanamu siap menjadi bandara berkelas dunia.

"Bandara ini menuju world class airport. Fasilitas sudah (berkelas dunia), cuma peningkatan dari pelayanan dan SDM (belum)," kata General Manager Angkasa Pura II M Wasfan kepada Liputan6.com.



Berdiri di atas lahan seluas sekitar 1.300 hektare, Kualanamu merupakan bandara terbesar ke dua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Namun untuk fasilitas, Wasfan mengklaim, Kualanamu berada di peringkat pertama. Semua aktivitas bandara dilakukan dengan sistem yang terkomputerisasi.



Bandara ini dilengkapi dengan baggage handling system (BHS). Dengan adanya fasilitas ini, barang-barang yang akan diletakkan di bagasi pesawat dapat terkelompokkan dengan cara yang canggih dan otomatis. Pemisahan barang tak lagi dilakukan secara manual. Seperti manusia, barang-barang itu juga bakal mengalami proses check in.

"Barang-barang akan menempatkan sendiri. Sama (teknologinya) seperti di Korea, Malaysia, dan Singapura," tutur Wasfan.

Kualanamu dikelilingi oleh perairan Selat Malaka. Berbagai pantai di sekelilingnya merupakan lokasi wisata, seperti Pantai Cermin, Pantai Gudang Garam, dan Pantai Labu.

Selain restoran dan toko oleh-oleh, bandara ini juga bakal dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti pusat olahraga dan pos pengaduan TKI. Jika lelah berjalan, kita bisa duduk-duduk di kursi taman yang berada di dalam terminal. Arsitekturnya yang indah dan megah membuat Kualanamu semakin memukau.



Apalagi bandara ini juga dilengkapi dengan galeri foto-foto bertema Sumatera Utara. Kualanamu juga muncul sebagai bandara pertama yang terintegrasi dengan stasiun kereta api. Dengan tujuan Medan, penumpang dikenakan tarif Rp 80 ribu.

Ada alasan mengapa Bandara Polonia yang telah berpuluh tahun akrab dengan masyarakat digantikan si Kualanamu. "Polonia sudah mencapai titik jenuh dan sulit dikembangkan."

Kualanamu Vs Polonia

Lalu apa kata masyarakat mengenai kehadiran bandara baru ini? Kebanyakan dari mereka menyambut positif.

Polonia padat, pesawat sudah sering jatuh ke rumah penduduk. Mending di sini lah, ini dekat dengan laut juga," kata Torong Surbakti, seorang warga Padang Bulan, Medan.

"Bagus. Pemandangannya lebih bagus ini," imbuhnya.

Pengunjung lain pun mengamini ucapan Torong. Devi, warga Binjai, juga lebih memilih Bandara Kualanamu dibandingkan Polonia.

"Bagus, suasananya enak. Lebih luas dan lebih nyaman dibanding di Polonia, lebih segar juga udaranya," ujar Devi.



(Tfq/Tnt)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya