Kasus perkosaan di dalam kelas yang dialami AE, siswi SMP di Jakarta Pusat, menandakan belum kondusifnya Jakarta sebagai kota yang ramah pada anak. Selama setahun dipimpin Gubernur DKI Jakarta Jokowi, Ibukota dinilai belum bisa menjadi kota yang aman bagi anak.
"Belum aman. Belum ada yang bisa dibanggakan," ujar Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (20/10/2013).
"Belum ada yang signifikan, belum sensitif pada anak."
Arist menilai, sejumlah program terkait kepentingan anak yang diusung Jokowi masih belum bisa terukur baik, salah satunya soal penerapan jam wajib belajar pada malam hari. Namun Arist mengakui, mantan Walikota Solo itu masih memberi perhatian terhadap kasus-kasus kekerasan dan kejahatan pada anak.
"Bahwa Jokowi memberi perhatian pada perlindungan anak, iya. Tapi belum bisa terukur hasilnya," pungkas Arist.
AE dipaksa teman-teman sekolahnya untuk melakukan seks oral dengan FP di ruang kelas. Tak itu, pelecehan terhadap AE juga ditonton dan direkam 6 siswa lainnya. (Ndy/Ism)
"Belum aman. Belum ada yang bisa dibanggakan," ujar Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (20/10/2013).
"Belum ada yang signifikan, belum sensitif pada anak."
Arist menilai, sejumlah program terkait kepentingan anak yang diusung Jokowi masih belum bisa terukur baik, salah satunya soal penerapan jam wajib belajar pada malam hari. Namun Arist mengakui, mantan Walikota Solo itu masih memberi perhatian terhadap kasus-kasus kekerasan dan kejahatan pada anak.
"Bahwa Jokowi memberi perhatian pada perlindungan anak, iya. Tapi belum bisa terukur hasilnya," pungkas Arist.
AE dipaksa teman-teman sekolahnya untuk melakukan seks oral dengan FP di ruang kelas. Tak itu, pelecehan terhadap AE juga ditonton dan direkam 6 siswa lainnya. (Ndy/Ism)