Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkesan lebih sibuk mengurus internal Partai Demokrat daripada rakyat Indonesia. Padahal, permasalahan bangsa masih banyak yang belum terselesaikan dengan baik.
"Serasa Presiden RI jadi Presiden Partai Demokrat. Energi terserap mengurusi isu-isu internal, nggak kedengaran Presiden urus amnesti TKI, Mendagri yang pro-FPI, korupsi yang meluas dan menjadi-jadi," kata Eva saat dihubungi, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Menurut Eva, sikap SBY saat ini justru mengulang perilaku para menteri yang pernah ditegurnya karena sibuk mengurusi partai ketimbang negara. "Ini ironi, karena Presiden sedang melakoni peran yang pernah diproteskannya kepada para menterinya," tutur Eva.
"Kala itu, para menteri disarankan mundur agar bisa konsentrasi pada tupoksi (tugas, pokok dan fungsi). Sudah hampir setahun menjadi komandan Partai Demokrat dan terbukti terkuras energinya untuk Partai Demokrat," dia menambahkan.
Angota Komisi III DPR ini menyarankan agar SBY fokus menjalankan roda pemerintahan yang tinggal satu tahun lagi, ketimbang hanya mengurusi permasalahan di internal Partai Demokrat saja.
"Tinggal setahun di pemerintahan, emergency di Partai Demokrat segera disudahi. Kembali ke posisi Presiden RI, sesuai sumpah dan janji di depan MPR," ujar Eva.
SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat memberikan banyak wejangan saat temu kader Demokrat di Sentul, Bogor, Sabtu 26 Oktober lalu. Banyak hal yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan ribuan kadernya. Dari mulai curhatan sering difitnah sampai membicarakan elektabilitas partai. (Eks/Ism)
"Serasa Presiden RI jadi Presiden Partai Demokrat. Energi terserap mengurusi isu-isu internal, nggak kedengaran Presiden urus amnesti TKI, Mendagri yang pro-FPI, korupsi yang meluas dan menjadi-jadi," kata Eva saat dihubungi, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Menurut Eva, sikap SBY saat ini justru mengulang perilaku para menteri yang pernah ditegurnya karena sibuk mengurusi partai ketimbang negara. "Ini ironi, karena Presiden sedang melakoni peran yang pernah diproteskannya kepada para menterinya," tutur Eva.
"Kala itu, para menteri disarankan mundur agar bisa konsentrasi pada tupoksi (tugas, pokok dan fungsi). Sudah hampir setahun menjadi komandan Partai Demokrat dan terbukti terkuras energinya untuk Partai Demokrat," dia menambahkan.
Angota Komisi III DPR ini menyarankan agar SBY fokus menjalankan roda pemerintahan yang tinggal satu tahun lagi, ketimbang hanya mengurusi permasalahan di internal Partai Demokrat saja.
"Tinggal setahun di pemerintahan, emergency di Partai Demokrat segera disudahi. Kembali ke posisi Presiden RI, sesuai sumpah dan janji di depan MPR," ujar Eva.
SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat memberikan banyak wejangan saat temu kader Demokrat di Sentul, Bogor, Sabtu 26 Oktober lalu. Banyak hal yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan ribuan kadernya. Dari mulai curhatan sering difitnah sampai membicarakan elektabilitas partai. (Eks/Ism)