Jokowi: Proyek Hotel di Luar Kawasan Normalisasi Waduk Ria Rio

Komisi VII DPR mempertanyakan rencana pembangunan hotel di kawasan Waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Namun, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, hotel yang akan dibangun di kawasan Waduk Ria Rio tidak masuk dalam area normalisasi waduk yang terletak di Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Ria Rio, yang akan dibangun hotel di sisi Selatan waduk, dekat jalan. Bukan di kawasan ini. Kawasan ini untuk RPH (ruang terbuka hijau), tangkapan air, dan nanti ada juga semacam opera house. Hotel itu di luar itu," kata Jokowi saat menerima kunjungan Komisi VII DPR di Balaikota DKI Jakarta, Senin (28/10/2013).

Ia menjelaskan, pembangunan hotel nantinya di bawah tanggung jawab BUMD DKI, PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sehingga dana Rp 800 miliar untuk pembebasan lahan dari pihak swasta bagi hotel tidak berasal dari APBD DKI. Sementara, bagian normalisasi waduk yang akan dibangun daerah tangkapan air dan RPH dikerjakan oleh Pemprov DKI.

Direktur Utama PT Jakpro, Budi Karya, menambahkan bahwa pada awalnya dari 25 hektar luas waduk Ria Rio dan bantarannya, 18 hektar ditujukan untuk komersil dan hanya 7-8 hektar untuk normalisasi waduk. Namun, saat ini Pemprov DKI membalikkan konsep tersebut menjadi seluas 5 hektar untuk bangunan komersil.

"DKI akan melakukan perubahan, hanya 5 hektar untuk fungsi bangunan. Sisanya RPH dan normalisasi waduk. Nanti ada concert hall juga ruang serba guna. Tapi ada 8-9 hektar masih dikuasai swasta dan masyarakat," kata Budi.

Rencananya, akan dibangun 2 hotel bintang 4 di sisi Selatan waduk Ria Rio. Kemudian, waduk seluas 9 hektar akan dibagi menjadi 2, yaitu 6 hektar waduk penampung air kotor yang akan disaring kemudian dialirkan ke waduk penampung air bersih seluas 3 hektar. Lalu, di sisi timur waduk juga akan disediakan fasilitas seperti visitor centre, taman pasif dan outdoor sport, serta multipurpose hall and indoor sport. (Mut)