Buruh Masih Demo, Jalan di Depan Kantor Jokowi Ditutup Lagi

Masyarakat yang akan melewati Jalan Medan Merdeka Selatan diminta untuk melewati jalur lain.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 30 Okt 2013, 12:41 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2013, 12:41 WIB
3-buruh-mogok-nasional-131028d.jpg
Hingga siang ini, ratusan buruh dari beberapa elemen masih bertahan di depan Balaikota DKI Jakarta. Mereka berunjuk rasa menuntut Dewan Pengupahan DKI Jakarta menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dari Rp 2,2 juta menjadi Rp 3,7 juta.

Sebanyak 550 polisi gabungan dari Polsek Gambir, Polres Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya, diterjunkan. Selain itu, 2 unit kendaraan water canon juga telah disiagakan untuk mengawal aksi buruh tersebut.

Saat ini, polisi juga telah menutup Jalan Medan Merdeka Selatan yang mengarah ke Jalan MH Thamrin. Belum diketahui sampai kapan ruas jalan tersebut akan ditutup. Jalan itu baru dibuka bila situasi berangsur kondusif.

"Penutupan jalan kami masih melihat situasi massanya saja, kalau massa bisa kita nego, penutupan jalan secepatnya akan kami buka kembali," ujar Kapolsek Gambir AKBP Jajang Hasan Basri kepada Liputan6.com di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Namun, tambah Jajang, melihat jumlah demonstran yang cukup banyak, tampaknya pembukaan jalan tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat ini. Masyarakat yang akan melewati Jalan Medan Merdeka Selatan diminta untuk melewati jalur lain.

"Karena estimasi massa besar kita lihat cukup sulit. Karena itu kepada warga yang berkepentingan untuk melewati Jalan Medan Merdeka Barat kita alihkan ke Medan Merdeka Timur, dari depan Kedutaan Amerika Serikat langsung diluruskan," ucapnya.

Terkait antisipasi adanya ancaman para buruh yang akan menginap di Balaikota bila keinginan mereka tidak terpenuhi, Jajang yakin massa buruh tidak akan melakukan aksi tersebut. "Saya kira nggak ada masalah. Dari perwakilan buruh juga dapat kita bicarakan dan kita lakukan negosiasi agar tidak melakukan aksi tersebut," kata Jajang. (Eks/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya