Buruh 2 Kali Mangkir Rapat Dewan Pengupahan, Tapi Malah Demo

Rapat kemarin untuk menentukan UMP DKI ditunda. Padahal unsur pengusaha dan Pemprov DKI telah siap di Balaikota.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 31 Okt 2013, 10:13 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2013, 10:13 WIB
demo-iluts-130828b.jpg
Perwakilan buruh sudah 2 kali tak hadir dalam rapat Dewan Pengupahan untuk menentukan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014. Alhasil, rapat kemarin untuk menentukan UMP DKI ditunda. Padahal unsur pengusaha dan Pemprov DKI telah siap di Balaikota.

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Hadi Broto berharap hari ini perwakilan buruh hadir. Dalam rapat kemarin, sebenarnya ada satu dari 7 perwakilan buruh yang datang ke rapat Dewan Pengupahan, yaitu Dedi Hartono.

"Ada 1 yang datang, namanya Dedi dari buruh. Tapi karena tidak memenuhi kuorum kita tidak mungkin melaksanakan sidang," ujar Hadi di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis (31/10/2013).

Menurut dia, perwakilan buruh yang hadir seharusnya minimal 4 orang dari 7 perwakilan, agar kuorum. Agar rapat itu kuorum maka minimal harus dihadiri unsur pemerintah sebanyak 14 orang dari Disnaker, instansi teknik, akademisi, dan lain-lain. Serta 7 orang pengusaha dan 7 perwakilan buruh.

Untuk itu, lanjut Hadi, rapat Dewan Pengupahan akan kembali digelar Kamis ini sekitar pukul 15.00 WIB. Dia berharap perwakilan buruh dapat hadir agar segera daat diputuskan besaran UMP DKI 2014.

Pasalnya, ribuan buruh terus melakukan aksi unjuk rasa di sejumlah titik di ibukota terutama di depan Balaikota DKI. Dan tuntutannya, kenaikan UMP dari Rp 2,2 juta menjadi Rp 3,7 juta.

"Kalau tidak sepakat tidak apa-apa. Itu urusan belakangan. Datang aja rapat dulu dengan Dewan Pengupahan. Ini malah tidak hadir, tapi demo. Terbuka rapatnya nanti," ujarnya. (Ism/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya