Jokowi Resmikan Dimulainya Peremajaan Rusun Tambora

Tower yang akan dibangun ini dibangun sebanyak 3 tower, masing-masing tower terdiri dari 16 lantai atau sebanyak 549 unit tipe 30.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 01 Nov 2013, 15:43 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2013, 15:43 WIB
rusun-tambora-131024b.jpg
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghadiri acara peresmian (groundbreaking) peremajaan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Tambora di Jalan Angke Jaya, Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat.

Sebagai tanda telah dimulainya pembangunan rusunawa tersebut, secara simbolis, Jokowi menghidupkan tombol sirine tanda dimulainya proses pembangunan tower A, B dan C yang menghidupkan sebuah alat berat yang menancapkan tiang pertama salah satu bangunan tersebut.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada Jumat ini, pembangunan tower A, B dan tower C resmi saya nyatakan dimulai," ucap Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo itu saat menghidupkan alat berat tersebut di rusun Tambora, Jumat, (1/10/2013).

Sebelum meresmikan bangunan tersebut, mantan Walikota Solo itu terlebih dulu mendengar penjelasan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Provinsi DKI, Yonathan Pasodung, terkait rusunawa yang akan dibangun tersebut.

Ia mengatakan, 3 tower yang akan dibangun tersebut masing-masing terdiri dari 16 lantai. "Sedangkan secara keseluruhan, di sana terdapat 4 blok sebanyak 488 unit tipe 18 yang telah dibangun sejak 1984. Dan yang akan dilakukan peremajaan menjadi 3 tower 16 lantai sebanyak 549 unit tipe 30," ungkap Yonathan.

Untuk masa pembangunan, Yonathan menargetkan, 3 bangunan tower tersebut rampung selama 1 tahun. "Targetnya ini sudah siap huni pada November 2014, dengan persetujuan anggaran pembangunan secara multiyears," ujar Yonathan.

Peremajaan rusunawa itu dilakukan karena faktor usia bangunan yang dianggap sudah cukup lama sehingga menjadikan bangunan tersebut tidak lagi layak huni.  "Makanya, Pemprov DKI akan melaksanakan peremajaan terhadap bangunan rusunawa yang secara struktur sudah tidak layak huni lagi," imbuh Yonathan. (Rmn/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya