Lewat Twitter, SBY Sindir Mega Hingga Satelit 1 Ton Ancam Bumi

SBY menyentil Megawati Soekarnoputri. Selain itu satelit seberat 1 ton mengancam bumi. Dua berita itu menjadi bagian dari Top 5 Artikel News

oleh Muhammad Ali diperbarui 12 Nov 2013, 01:03 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2013, 01:03 WIB
news-topfive-131111c.jpg
Dunia politik sedang marak dengan aksi saling sindir. Setelah SBY menyentil para gubernur terkait kemacetan di sejumlah wilayah, kini Presiden RI itu melalui akun twitternya menyindir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya mengaku heran dengan banyaknya tokoh yang ingin maju dalam Pemilihan Presiden 2014. Dia prihatin karena saat ini terlalu mudah bagi sejumlah orang untuk menyatakan ingin jadi presiden.

Keheranan Megawati itu pun dijawab Presiden SBY dalam kicauannya di akun twitter @SBYudhoyono. Dan berita ini  menjadi informasi yang paling dicari para pecinta Liputan6.com.

Selain saling sindir, berita ancaman satelit 1 ton yang akan menghantam bumi juga menjadi informasi yang paling banyak dibaca. Kedua berita itu menjadi bagian 5 berita Top Artikel News sepanjang Senin 11 November 2013 kemarin.

Berikut 5 artikel tersebut:

1. Kicau SBY Jawab Kritik Megawati

Kicau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam twitter menyentil pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Putri Bung Karno itu mengaku heran dengan banyaknya tokoh yang ingin maju dalam Pemilihan Presiden 2014 dan prihatin karena terlalu mudah untuk menyatakan ingin jadi presiden.

Dalam kicauan, SBY menjawab keheranan Megawati itu. "Banyak komentar pesimis dan negatif, "Heran, kenapa banyak yang ingin jadi Presiden, emang enak? Memang bisa bikin baik negeri ini? #SAP," tulis SBY, mengawali twitnya.

Sebagai yang kini menjabat sebagai Presiden, jelas SBY, tidak benar jika Presiden dianggap serba susah, sengsara, dan tidak ada yang bisa diperbuat untuk bangsanya. Bagi pemimpin sejati, suka duka, tantangan berat dan ujian sejarah tentu adalah romantika dan kekayaan hidup yang tiada tara.

2. Rintihan Korban Topan Haiyan Filipina

Topan Haiyan yang menerjang Filipina menyisakan duka mendalam bagi Bernadette Tenegra, seorang guru SMA di Kota Tacloban, Filipina Tengah. Anaknya tak terselamatkan, meninggal dunia karena tertusuk serpihan kayu.

Bernadette sangat menyesalkan dirinya tak bisa menyelamatkan buah hatinya. Masih terngiang-ngiang di telinga ibu 44 tahun ini, kata-kata terakhir dari putrinya. "Mama, lepaskan saya, selamatkan dirimu!" cerita Bernadette, seperti dimuat media Filipina Inquirer.net, Senin (11/11/2013).

"Aku terus memeluknya, tapi dia tak kuat dan menghembuskan nafas terakhir," imbuh dia.

3. Sterilisasi Busway Bikin Macet Jakarta, Jokowi: Biarin Kapok!

Sterilisasi busway masih dikeluhkan warga lantaran semakin menambah kemacetan Ibukota. Hal itu dinilai akan memaksa warga untuk beralih kepada transportasi massal.

"Ya ndak apa-apa, biarin macet. Kalau macet orang jadi kapok. Akhirnya pindah ke transportasi massal, ke transportasi umum, masuk ke bus," kata pria kurus bernama lengkap Joko Widodo itu di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (11/11/2013).

Jokowi menuturkan, sterilisasi busway dilakukan untuk mengembalikan fungsi bus Transjakarta sebagai alat transportasi massal yang mempunyai jalur tersendiri. Steril dari kendaraan manapun. Saat ini fungsi itu telah hilang karena kendaraan pribadi bebas melintas di busway.

4. Telepon Ridwan, LHI Infokan Penggerebekan KPK

Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) langsung menghubungi Ridwan Hakim atau anak Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin sesaat setelah KPK menangkap Ahmad Fathanah.

Kala itu, LHI meminta Ridwan agar menyampaikan kepada ayahnya perihal rencana KPK menggeledah sejumlah tempat, yang diduga berkaitan dengan kasus suap impor daging sapi yang kini menjeratnya. Begitulah pengakuan Ridwan Hakim dalam persidangan Tindak Pidana Korupsi terkait kasus impor sapi yang digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin 11 November 2013 kemarin.

5. Awas! Satelit Seberat 1 Ton Jatuh dari Langit 

Satelit The Gravity Ocean Circulation Explorer (GOCE) diprediksi akan jatuh ke bumi. Pecahan satelit berbobot 1 ton milik Eropa itu diperkirakan akan jatuh ke bumi antara Minggu malam atau Senin pagi.

Satelit ini dikirim ke luar angkasa pada Maret 2009 dengan misi memantau variasi gravitasi dan permukaan air laut. Namun pada 21 Oktober yang lalu, satelit ini kehabisan bahan bakar. Sehingga tidak punya daya lagi untuk mengorbit pada lintasannya.

Laman News.com.au, Senin (11/11/2013) memberitakan, Badan Ruang Angkasa Eropa (ESA) memprediksi satelit yang orbit sebenarnya berada di 224 kilometer di atas bumi ini akan jatuh bebas ke bumi dari ketinggian sekitar 160 kilometer. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya