Setelah sempat semalam menginap di Manado, Sulawesi Utara, 3 pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara yang mengangkut bantuan logistik pemerintah Indonesia untuk korban Topan Haiyan di Filipina telah meninggalkan Bandara Sam Ratulangi, Manado.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (14/11/2013), 3 pesawat Hercules yang terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Rabu malam. Pesawat yang mengangkut bantuan logistik dari pemerintah Indonesia untuk korban Topan Haiyan Filipina pun telah singgah semalam.
"Beragam jenis bantuan seperti selimut, mie instan, biskuit, makanan siap saji, serta obat-obatan untuk korban Topan Haiyan itu akan langsung diterbangkan ke Cebu Filipina," tutur Direktur Tanggap Darurat BNPB Junjungan Tambunan.
Selain pemerintah, Palang Merah Indonesia (PMI) juga segera mengirim bantuan pangan dan tenaga medis beserta kelengkapan rumah sakit lapangan. Bantuan akan diberangkatkan pada 19 November mendatang, dengan kapal roro selama 6 hari perjalanan.
Di Kota Tacloban Filipina, sejumlah jenazah masih tergeletak di pinggir jalan dan mulai menimbulkan aroma menyengat. Warga yang selamat mengeluhkan lambannya bantuan. Selain krisis air, mereka kelaparan karena kurangnya pasokan makanan. Para relawan kewalahan dengan aksi anarkis berbau kekerasan demi mendapatkan makanan.
Seorang saksi mata merekam aksi penjarahan para warga di sebuah mal. Mereka memasuki mal dan menjarah apapun yang bisa mereka gunakan untuk menyambung hidup. Antrean untuk mendapatkan bantuan juga berujung saling dorong.
Berdasarkan catatan pemerintah Filipina hingga hari Rabu, korban tewas mencapai 2.344 jiwa. Sementara 670 ribu korban terpaksa harus hidup di pengungsian. (Tnt/Sss)
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (14/11/2013), 3 pesawat Hercules yang terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Rabu malam. Pesawat yang mengangkut bantuan logistik dari pemerintah Indonesia untuk korban Topan Haiyan Filipina pun telah singgah semalam.
"Beragam jenis bantuan seperti selimut, mie instan, biskuit, makanan siap saji, serta obat-obatan untuk korban Topan Haiyan itu akan langsung diterbangkan ke Cebu Filipina," tutur Direktur Tanggap Darurat BNPB Junjungan Tambunan.
Selain pemerintah, Palang Merah Indonesia (PMI) juga segera mengirim bantuan pangan dan tenaga medis beserta kelengkapan rumah sakit lapangan. Bantuan akan diberangkatkan pada 19 November mendatang, dengan kapal roro selama 6 hari perjalanan.
Di Kota Tacloban Filipina, sejumlah jenazah masih tergeletak di pinggir jalan dan mulai menimbulkan aroma menyengat. Warga yang selamat mengeluhkan lambannya bantuan. Selain krisis air, mereka kelaparan karena kurangnya pasokan makanan. Para relawan kewalahan dengan aksi anarkis berbau kekerasan demi mendapatkan makanan.
Seorang saksi mata merekam aksi penjarahan para warga di sebuah mal. Mereka memasuki mal dan menjarah apapun yang bisa mereka gunakan untuk menyambung hidup. Antrean untuk mendapatkan bantuan juga berujung saling dorong.
Berdasarkan catatan pemerintah Filipina hingga hari Rabu, korban tewas mencapai 2.344 jiwa. Sementara 670 ribu korban terpaksa harus hidup di pengungsian. (Tnt/Sss)