Sejumlah korban banjir di Wasior Teluk Wondama, Papua Barat, yang mengungsi ke perkantoran Rasiei sudah 3 hari belum menerima bantuan makanan. Mereka terpaksa mencari hasil kebun untuk bertahan hidup.
Dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (15/11/2013), banjir di Wasior pada 13 November 2013 lalu menyisakan duka bagi para korban. Mereka harus mengungsi. Namun selama di tempat pengungsian, para korban mengaku belum menerima bantuan makanan.
Raruari, salah satu korban banjir Wasior ini mengaku untuk memenuhi kebutuhan makan, harus mencari hasil kebun. Pemerintah setempat beralasan bantuan belum diberikan lantaran jalan menuju kampung terputus.
Hingga kini Pemerintah Daerah Teluk Wondama Papua Barat terus berusaha menyalurkan bantuan bahan makanan kepada korban banjir di pengungsian. Sejumlah alat berat diturunkan untuk memperbaiki aliran sungai yang masih mengalir deras agar kendaraan yang hendak membawa bantuan makanan bisa sampai ke tempat pengungsian.
Banjir bandang di Wasior memang tampak parah. Sejauh mata memandang, material bebatuan, lumpur, dan reruntuhan pohon tampak membanjiri Wasior. Tak hanya itu, jembatan yang merupahan akses menghubungkan 2 desa pun putus diterjang banjir.
Jumlah korban tidak sebanyak banjir bandang pada 2010. Sebab warga sudah direlokasi. Namun banjir melumpuhkan aktivitas Rumah Sakit Umum Daerah dan sekolah. (Ali/Ism)
Dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (15/11/2013), banjir di Wasior pada 13 November 2013 lalu menyisakan duka bagi para korban. Mereka harus mengungsi. Namun selama di tempat pengungsian, para korban mengaku belum menerima bantuan makanan.
Raruari, salah satu korban banjir Wasior ini mengaku untuk memenuhi kebutuhan makan, harus mencari hasil kebun. Pemerintah setempat beralasan bantuan belum diberikan lantaran jalan menuju kampung terputus.
Hingga kini Pemerintah Daerah Teluk Wondama Papua Barat terus berusaha menyalurkan bantuan bahan makanan kepada korban banjir di pengungsian. Sejumlah alat berat diturunkan untuk memperbaiki aliran sungai yang masih mengalir deras agar kendaraan yang hendak membawa bantuan makanan bisa sampai ke tempat pengungsian.
Banjir bandang di Wasior memang tampak parah. Sejauh mata memandang, material bebatuan, lumpur, dan reruntuhan pohon tampak membanjiri Wasior. Tak hanya itu, jembatan yang merupahan akses menghubungkan 2 desa pun putus diterjang banjir.
Jumlah korban tidak sebanyak banjir bandang pada 2010. Sebab warga sudah direlokasi. Namun banjir melumpuhkan aktivitas Rumah Sakit Umum Daerah dan sekolah. (Ali/Ism)