[VIDEO] Warga Pandeglang Peringati Asyuro dengan Bubur Suro

Beragam cara dilakukan umat Muslim dalam rangka memperingati hari Asyuro atau hari 10 Muharam.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Nov 2013, 07:24 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2013, 07:24 WIB
bubur-syuro131116a.jpg
Beragam cara dilakukan umat Muslim dalam rangka memperingati hari Asyuro atau hari 10 Muharam. Di Pandeglang, Banten, warga pesisir pantai membuat bubur suro yang disajikan dalam wadah daun pisang yang menyerupai perahu.

Ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (16/11/2013), para ibu warga Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten, memperingati hari Asyurodengan membuat bubur suro sambil melantunkan shalawat nabi. Sebuah tradisi tahunan yang selalu mereka rayakan bersama.

Proses membuat bubur suro cukup sederhana. Bahan- bahan membuat bubur suro antara lain beras, santan, garam, jahe, sereh, dan sayur-sayuran. Yang unik dalam pembuatan bubur ini adalah mereka menggunakan batang pohon honje khusus yang dipercaya membuat rasa bubur menjadi lebih gurih, dan menghasilkan sensasi rasa asin pedas.

Bubur suro yang dibuat warga pesisir pantai di Desa Caringin ini ada 2 macam, yakni berwarna putih dan kuning. Setelah jadi, bubur disajikan dalam wadah daun pisang yang berbentuk perahu, sebagai simbol dari peristiwa bahtera Nabi Nuh pada zaman dahulu, serta menggambarkan kedekatan warga pesisir pantai yang umumnya nelayan.

Sebagai lauknya, disajikan pula opor ayam yang disayat tipis-tipis.

Selain dibagikan pada warga di sekitar, bubur suro itu nantinya juga disajikan di masjid setempat sebagai makanan warga yang bersalawat memperingati hari Asyuro. Bagi warga Desa Caringin, kehadiran bubur suro menjadi penanda peringatan Asyuro setiap tahunnya. (Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya