Tim Ngubek Akhir Pekan kali ini mengajak Anda menelusuri indahnya Pulau Umang di Pandeglang, Provinsi Banten. Meskipun kecil, pulau ini bisa bikin akhir pekan berkesan dengan beragam keindahan pantainya.
Perjalanan memang terbilang lama, sekitar 6 jam dari Jakarta, dilanjutkan dengan kapal mini bermesin sekitar 5 menit untuk sampai ke Pulau Umang. Laut yang mengitari Pulau Umang memang termasuk laut dangkal dengan kedalaman hingga 10 meter saja.
Keindahan alam bawah laut Pulau Umang ini wajib kita lestarikan. Salah satunya dengan membantu budidaya terumbu karang. Mengapa penting? Karena terumbu karang merupakan urat nadi dari ekosistem bawah laut. Tempat berlindung ikan-ikan, termasuk sumber makanan ikan.
Proses budidaya terumbu karang terbagi menjadi tiga. Yaitu pengambilan indukan atau F0 yang lalu ditempatkan ke rak besi dan dibiarkan selama 1 hingga 2 tahun sampai bertumbuh. Terumbu karang hasil budidaya tersebut lantas disebut F1 yang bisa dipanen lagi setahun kemudia untuk dibudidayakan di tempat lain. Ini disebut F2.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (23/11/2013), setelah mengambil indukan kita ke tempat terumbu karang F1 yang telah melewati masa transplantasi selama 1,5 tahun.
Selain terumbu karang, ternyata ada juga penangkaran lobster yang menarik untuk dilihat. Letaknya memang di tengah-tengah laut sehingga tidak banyak orang yang berkunjung ke sini kecuali pembeli langsung. Lobster-lobster ini nantinya akan dijual ke Banten ataupun ke Pulau Umang.
Jika sudah puas melihat penangkaran karang dan lobster, saatnya untuk ngubek permukaan air Pulau Umang. Macam-macam olahraga air ada di pulau ini. Banana boat, donat boat, hingga jetski.
Mengendarai jetski ternyata kurang lebih sama dengan mengendarai motor matic. Nyalakan jetski, sudah siap meluncur. Kuncinya kontrol keseimbangan agar berat kita stabil selama di atas air.
Rasanya seru sekali melaju dengan kecepatan penuh di atas air. Tapi ingat batas sesuai yang ditentukan penjaga pantai agar jetski tidak tersangkut di karang dangkal. Selain olah raga air, di Pulau Umang ada banyak perahu jukung yang biasa digunakan nelayan untuk menangkap ikan-ikan kecil.
Biasanya di hari-hari khusus seperti akhir pekan, pihak manajemen Pulau Umang menyelenggarakan perlombaan jukung untuk memacu kreativitas nelayan setempat. Jadi, tunggu apa lagi? (Ado/Han)
Perjalanan memang terbilang lama, sekitar 6 jam dari Jakarta, dilanjutkan dengan kapal mini bermesin sekitar 5 menit untuk sampai ke Pulau Umang. Laut yang mengitari Pulau Umang memang termasuk laut dangkal dengan kedalaman hingga 10 meter saja.
Keindahan alam bawah laut Pulau Umang ini wajib kita lestarikan. Salah satunya dengan membantu budidaya terumbu karang. Mengapa penting? Karena terumbu karang merupakan urat nadi dari ekosistem bawah laut. Tempat berlindung ikan-ikan, termasuk sumber makanan ikan.
Proses budidaya terumbu karang terbagi menjadi tiga. Yaitu pengambilan indukan atau F0 yang lalu ditempatkan ke rak besi dan dibiarkan selama 1 hingga 2 tahun sampai bertumbuh. Terumbu karang hasil budidaya tersebut lantas disebut F1 yang bisa dipanen lagi setahun kemudia untuk dibudidayakan di tempat lain. Ini disebut F2.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (23/11/2013), setelah mengambil indukan kita ke tempat terumbu karang F1 yang telah melewati masa transplantasi selama 1,5 tahun.
Selain terumbu karang, ternyata ada juga penangkaran lobster yang menarik untuk dilihat. Letaknya memang di tengah-tengah laut sehingga tidak banyak orang yang berkunjung ke sini kecuali pembeli langsung. Lobster-lobster ini nantinya akan dijual ke Banten ataupun ke Pulau Umang.
Jika sudah puas melihat penangkaran karang dan lobster, saatnya untuk ngubek permukaan air Pulau Umang. Macam-macam olahraga air ada di pulau ini. Banana boat, donat boat, hingga jetski.
Mengendarai jetski ternyata kurang lebih sama dengan mengendarai motor matic. Nyalakan jetski, sudah siap meluncur. Kuncinya kontrol keseimbangan agar berat kita stabil selama di atas air.
Rasanya seru sekali melaju dengan kecepatan penuh di atas air. Tapi ingat batas sesuai yang ditentukan penjaga pantai agar jetski tidak tersangkut di karang dangkal. Selain olah raga air, di Pulau Umang ada banyak perahu jukung yang biasa digunakan nelayan untuk menangkap ikan-ikan kecil.
Biasanya di hari-hari khusus seperti akhir pekan, pihak manajemen Pulau Umang menyelenggarakan perlombaan jukung untuk memacu kreativitas nelayan setempat. Jadi, tunggu apa lagi? (Ado/Han)