Max Sopacua: Anas Capres Demokrat 2019, Tapi Tersandung Tersangka

Menurut Max, Anas adalah politisi yang paling canggih di republik ini.

oleh Riski Adam diperbarui 05 Des 2013, 17:27 WIB
Diterbitkan 05 Des 2013, 17:27 WIB
max-sopacua-131205c.jpg
Sebenarnya, kursi capres 2019 untuk Anas Urbaningrum telah disiapkan Partai Demokrat. Namun sayang, KPK telah lebih dahulu menetapkan Anas sebagai tersangka kasus gratifikasi proyek Hambalang.

"Dia adalah capres jika tidak terjadi kasus pada Demokrat saat itu," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Max menjelaskan, Anas adalah tokoh muda yang memiliki peluang besar untuk menjadi capres dengan segala kelebihan yang dimilikinya. Namun, harapan tersebut telah pupus karena status tersangka.

"Artinya sebagai tokoh muda, dia punya potensi untuk mencalonkan diri sebagai capres. Cuma mungkin kecepatan, terlalu dini. Sehingga tersandung-sandung. Padahal 2019 sebagai capres sudah di tangan dia itu kalau semua berjalan dengan aman dan tertib," tukas Max.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengusulkan agar Demokrat mendorong SBY kembali maju pada Pilpres 2014, namun sebagai calon wakil presiden.

Anas beralasan, tidak ada tokoh Demokrat yang sebanding dengan SBY. Selain itu, Anas menilai tidak ada tokoh mumpuni dari 11 peserta konvensi calon presiden yang digelar Partai Demokrat. Seluruh peserta konvensi masih harus bekerja keras untuk memoles popularitas untuk mendapatkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) yang tinggi.

Jika kemudian Demokrat benar-benar mencalonkan SBY sebagai cawapres, lanjut Anas, maka akan banyak capres yang tertarik dan bahkan memburu untuk berpasangan. (Ein/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya