Keakraban Bu Pur dengan Kapolri Sutarman

Kapolri Sutarman bantah terlibat dengan kasus P3SON Hambalang dan mengaku tidak mengenal Bu Pur.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 07 Des 2013, 00:32 WIB
Diterbitkan 07 Des 2013, 00:32 WIB
sutarman-pbb-131105b.jpg

Nama Sylvia Soleha alias Bu Pur melejit ketika memiliki kedekatan dengan sejumlah petinggi terkait kasus korupsi Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. Tidak hanya kenal dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Bu Pur juga mengaku memiliki hubungan khusus dengan Kapolri Sutarman --dulu pernah menjabat Kapolda Metro pada 2010.

Berdasarkan dokumen yang diterima Liputan6.com, Jumat (6/12/2013), Bu Pur begitu akrab hingga memanggil Sutarman dengan sebutan 'Dik Tarman'. Dalam suatu kesempatan, Bu Pur sempat diminta bantuannya oleh tersangka kasus P3SON Hambalang yakni Dedy Kusdinar. Bu Pur dikenalkan Dedy oleh Wisnu Widodo, sepupu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Awalnya, Widodo menelpon Bu Pur, meminta bantuan. "Bunda ini saya mau minta tolong, ada orang Kemenpora ingin minta bantuan, bahwa ada ancaman berupa selembar kertas dari LSM. Bisa nggak minta tolong dengan Kapolda Metro," ujarnya.

Setelah itu, Bu Pur menyanggupi dan langsung menelepon istri Sutarman, Elly Surtiati Sukandi. Ia pun memanggil Elly dengan sapaan 'Dik Elly'. Kemudian, istri dari Staff Khusus Menteri Koperasi dan UKM itu mengatur jawal dengan Elly agar bisa bertemu dengan Sutarman.

"Saya katakan, 'Bagaimana apakah Dik Tarman sudah bisa bertemu?' Jawab Dik Ely, 'Bisa Mbak, sudah ditunggu'," tutur Bu Pur.

Bu Pur mengaku baru pertama kali kenal dengan Dedy Kusdinar saat bersama-sama Widodo menghadap Sutarman. Mereka harus menunggu lama, karena Sutarman sedang mengantar SBY ke Bandara Halim Perdana Kusumah.

"Baru kemudian saya, Widodo Wisnu, dan Deddy Kusdinar masuk ke ruangan Pak Tarman. Saya duduk di sofa depan meja kursi Pak Tarman. Lalu, saya menjelaskan, ini Widodo. Lalu Widodo mengenalkan kalau yang di sebelahnya adalah Deddy Kusdinar dari Kemenpora yang ingin minta bantuan Bapak. Yang saya dengar, Widodo, dan Deddy menyampaikan kalau menerima kertas dari pendemo," paparnya.

"Saya tidak banyak mendengarkan percakapan mereka, hanya sambil baca-baca majalah. Lalu, di akhir pertemuan, saya mendengar kalau Pak Tarman memerintahkan anggotanya untuk segera ke Kantor Kemenpora. Lalu, kami pamit pulang," tandas Bu Pur.

Menyikapi dokumen itu, Kapolri Jenderal Sutraman dengan tegas membantah mengenal Bu Pur. Ia juga menyatakan tidak pernah terkait dengan proyek Hambalang.

"Wah kalau urusan Hambalang nggak ada kaitannya mas. Orang-orang itu saya enggak kenal," tegas Sutarman saat dihubungi. (Alv/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya