Pasca-Tragedi Bintaro II, Menteri Perhubungan EE Mangindaan menagih janji Pemprov DKI membangun 15 titik perlintasan kereta api. Gubernur DKI Joko Widodo pun punya jawabannya.
Politisi PDIP yang akrab disapa Jokowi itu mengaku tengah mempersiapkan 4 titik perlintasan yang ia namakan superprioritas. Pertama, di kawasan Permata Hijau, Bintaro, Semanan, dan Tanjung Barat.
Di 4 titik itu, Jokowi telah memerintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan pengukuran. Langkah itu untuk mencari bentuk pembangunan perlintasan yang sesuai dengan kondisi jalan Ibukota, apakah flyover atau underpass.
"Kita perintahkan ke Dinas PU besok perlintasan itu diukur. Apakah nanti bisa dibikin flyover atau underpass, disesuaikan. Kita utamakan yang jalur loopline (lingkar)," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Jokowi menuturkan, pengukuran 4 perlintasan itu akan dilakukan selama 1 pekan. Kemudian, Dinas PU akan melaporkan hasilnya kepada dirinya dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Setelah didapatkan bentuk pengerjaan perlintasan yang cocok, kemudian akan dilaksanakan tender kontraktor.
"Setelah itu April tahun depan targetnya bisa langsung dikerjakan. Kan lelang dulu. Semuanya sudah dianggarkan kok di 2014. Ini harus segera dikerjakan," jelas Jokowi.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Manggas Rudy Siahaan mengatakan, keempat titik perlintasan itu dipilih karena alasan arus lalu lintas ruas yang sangat padat di sana. Pengerjaan 4 titik itu ditargetkan dapat rampung selama 2 tahun. Masing-masing perlintasan diprediksi bakal menelan biaya sekitar Rp 150 miliar.
"Jadi kita harapkan 2015 sudah selesai. Sehingga bisa mengurangi potensi kecelakaan di rel kereta," pungkas Manggas. (Mut/Sss)
Politisi PDIP yang akrab disapa Jokowi itu mengaku tengah mempersiapkan 4 titik perlintasan yang ia namakan superprioritas. Pertama, di kawasan Permata Hijau, Bintaro, Semanan, dan Tanjung Barat.
Di 4 titik itu, Jokowi telah memerintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan pengukuran. Langkah itu untuk mencari bentuk pembangunan perlintasan yang sesuai dengan kondisi jalan Ibukota, apakah flyover atau underpass.
"Kita perintahkan ke Dinas PU besok perlintasan itu diukur. Apakah nanti bisa dibikin flyover atau underpass, disesuaikan. Kita utamakan yang jalur loopline (lingkar)," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Jokowi menuturkan, pengukuran 4 perlintasan itu akan dilakukan selama 1 pekan. Kemudian, Dinas PU akan melaporkan hasilnya kepada dirinya dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Setelah didapatkan bentuk pengerjaan perlintasan yang cocok, kemudian akan dilaksanakan tender kontraktor.
"Setelah itu April tahun depan targetnya bisa langsung dikerjakan. Kan lelang dulu. Semuanya sudah dianggarkan kok di 2014. Ini harus segera dikerjakan," jelas Jokowi.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Manggas Rudy Siahaan mengatakan, keempat titik perlintasan itu dipilih karena alasan arus lalu lintas ruas yang sangat padat di sana. Pengerjaan 4 titik itu ditargetkan dapat rampung selama 2 tahun. Masing-masing perlintasan diprediksi bakal menelan biaya sekitar Rp 150 miliar.
"Jadi kita harapkan 2015 sudah selesai. Sehingga bisa mengurangi potensi kecelakaan di rel kereta," pungkas Manggas. (Mut/Sss)