Polri masih menginventarisir sejumlah pelaku teroris yang belum ditangkap dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Langkah itu dilakukan terkait ancaman bom pada perayaan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015.
"Kelompok teror itu kan sedang diinvetarisir kembali, ada yang belum tertangkap masalah DPO itu, yang kita dalami kembali, yang kita urai kembali sehingga kita bisa mapping menjelang Natal dan Tahun Baru supaya tidak ada gangguan," kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komjen Pol Suhardi Alius usai mengumpulkan para jenderal Bareskrim, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/12/2013).
Suhardi menjelaskan, masih ada potensi ganguan teror menjelang Natal dan Tahun Baru bila pelakunya belum bisa dipegang meski sel-selnya sudah terdeteksi. Namun, sampai saat ini belum ada teror bom tersebut. "Tapi tetap kewaspadaan harus ada, kita akan beri rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," ungkap dia.
Suhardi tak memungkiri, ada Tim Densus 88 yang bergerak ke berbagai wilayah, khususnya kantong-kantong tempat teroris berada. Mabes Polri juga sudah berkoordinasi dengan daerah untuk mendeteksi dini ancaman itu.
"Anggota kita juga terbatas. Contohnya di Jawa Barat, teman-teman Polda yang turun membantu. Kan ada kantong-kantong yang mesti kita amati yang penting bahwa itu kita untuk kebaikan masyarakat," tandas Suhardi. (Mut/Ism)
Baca juga:
Kapolri: Ada Ancaman Bom Ibadah Natal
"Kelompok teror itu kan sedang diinvetarisir kembali, ada yang belum tertangkap masalah DPO itu, yang kita dalami kembali, yang kita urai kembali sehingga kita bisa mapping menjelang Natal dan Tahun Baru supaya tidak ada gangguan," kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komjen Pol Suhardi Alius usai mengumpulkan para jenderal Bareskrim, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/12/2013).
Suhardi menjelaskan, masih ada potensi ganguan teror menjelang Natal dan Tahun Baru bila pelakunya belum bisa dipegang meski sel-selnya sudah terdeteksi. Namun, sampai saat ini belum ada teror bom tersebut. "Tapi tetap kewaspadaan harus ada, kita akan beri rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," ungkap dia.
Suhardi tak memungkiri, ada Tim Densus 88 yang bergerak ke berbagai wilayah, khususnya kantong-kantong tempat teroris berada. Mabes Polri juga sudah berkoordinasi dengan daerah untuk mendeteksi dini ancaman itu.
"Anggota kita juga terbatas. Contohnya di Jawa Barat, teman-teman Polda yang turun membantu. Kan ada kantong-kantong yang mesti kita amati yang penting bahwa itu kita untuk kebaikan masyarakat," tandas Suhardi. (Mut/Ism)
Baca juga:
Kapolri: Ada Ancaman Bom Ibadah Natal