Pedagang Sapi Magetan Sudah Sadar, Tak Ada Lagi Glonggongan

Setelah diimbau Dinas Peternakan Magetan dan Jawa Timur, para pedagang sapi sadar. Sejak itu, tak ada lagi sapi glonggongan.

oleh Shi diperbarui 27 Des 2013, 13:37 WIB
Diterbitkan 27 Des 2013, 13:37 WIB
sapi-131008c.jpg
Setelah mendapat teguran dan imbauan dari Dinas Peternakan Magetan dan Jawa Timur, para pedagang sapi sudah sadar dan taat. Sejak itu, tidak ada lagi sapi glonggongan.

"Sepekan setelah mendapat teguran, lagsung dilakukan sidak (inspeksi mendadak) dan pemeriksaan oleh petugas. Hasilnya, para pedagang dinyatakan sudah sadar dan menaati imbauan dinas untuk tidak meminumkan air secara paksa ke sapi," sebut Para Pedagang Sapi Magetan dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat (27/12/2013).

Sapi glonggongan merupakan daging yang dijual setelah melalui proses yang tidak wajar. Beberapa jam sebelum penyembelihan, sapi diminumkan air secara paksa dalam jumlah besar sehingga bobotnya bertambah.

Namun dalam jangka waktu tertentu, bobot daging sapi akan menyusut secara drastis setelah airnya keluar. Penjualan daging glonggongan melanggar hukum. Selain itu daging glonggongan diduga tidak sehat untuk dikonsumsi.

Ciri-ciri daging sapi glonggongan yakni warna daging agak pucat alias tidak merah segar, banyak mengandung air atau agak basah, harganya lebih murah dibanding daging segar, daging tidak digantung seperti halnya daging segar melainkan ditidurkan. (Sss/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya