`Musuh-musuh` SBY

"Begitu saya mendengar nama-nama yang dimaksud, saya langsung merespons dengan santai dan mengatakan saya tidak terperanjat."

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 20 Jan 2014, 10:09 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2014, 10:09 WIB
mistis-sby140119b.jpg
Susilo Bambang Yudhoyono tidak kaget dengan semakin banyaknya 'musuh' setelah ia menjabat sebagai presiden. Bahkan, yang semula menjadi teman berubah menjadi sangat kritis dan sering menyerangnya.

"Begitu saya mendengar nama-nama yang dimaksud, saya langsung merespons dengan santai dan mengatakan saya tidak terperanjat," tulis SBY dalam buku 'SBY Selalu Ada Pilihan' dikutip Liputan6.com, Senin (20/1/2014).

Menururt SBY, 'lawan-lawannya' itu merasa kecewa kepadanya. "Bisa rasa kecewa, marah, dendam, iri, atau ada pula yang ingin mendapat perhatian saya. Ada juga yang menginginkan sesuatu," lanjut dia.

Lantas, siapa saja yang menjadi 'musuh' SBY itu? Pertama, mereka yang kalah dalam pemilu. Mereka secara otomatis kehilangan peluang untuk mendapatkan kekuasaan.

"Tentu amat logis jika kemudian saya dijadikan musuh yang permanen," tulis SBY pada bagian "'Musuh' Menjadi Semakin Banyak".

Kedua, mantan menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I yang tidak diangkat lagi menjadi menteri. Namun, SBY mengakui tidak semua mantan menteri yang tidak dipakai di KIB jilid II berubah menjadi sangat kritis terhadap SBY. "Tapi, terus terang memang ada yang tidak bisa menerima."

Ketiga adalah menteri yang di-reshuffle oleh SBY.  Mereka yang 'dipecat' dari kabinet merasa 'terluka'. "Sementara itu, tidak sedikit pula tokoh yang kecewa, karena tidak saya angkat menjadi menteri padahal mereka merasa sangat pantas untuk menjadi menteri," tulis SBY.

Selain itu, SBY menulis, diam-diam ada deretan pihak yang tidak menyukainya termasuk mereka yang ingin menjadi dirut atau komisaris BUMN, ingin menjadi duta besar, ingin menjadi gubernur, atau bupati serta walikota dari Partai Demokrat. "Kasusnya sebenarnya sama, yaitu peluang itu tidak mereka dapatkan."

Pihak lain yang menjadi barisan sakit hati adalah mereka yang menganggap SBY tidak mau menolong, baik pada masalah hukum maupun bisnis. (Eks/Mut)

Baca juga:
Sumpah Serapah untuk SBY
SBY, Paranormal, dan Benda Pusaka
Kisah Mistis SBY Jelang Pemilu 2009
Kata SBY Soal Gaya Blusukan Jokowi

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya