Banjir yang masih menggenangi kawasan Pluit, Jakarta Utara hingga saat ini dianggap akibat dibukanya pintu air Muara Baru, Pluit. Jika saja pintu air tersebut tidak dibuka Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Utara, genangan air yang ada di kawasan ini cepat surut.
"Ini kan karena pintu air di Muara Baru itu dibuka kemarin. Jadi aliran airnya tergenang di sini. Kalau nggak dibuka sih 3 hari juga kering," ujar Herman, penjaga rumah pompa air Jalan Pluit Barat, Jakarta Utara, Senin (20/1/2014).
Kendati, kata Herman, jika hujan deras terus-menerus mengguyur kawasan Jakarta ditambah dengan pembukaan pintu air Muara Baru, maka akan memakan waktu lama untuk mengeringkan kawasan Pluit. "Kalau dibuka lagi sih bakal susah. Bisa seminggu itu. Apalagi hujannya gede."
Beruntung, kata Herman, penanggulangan banjir di kawasan tersebut sedikit terbantu dengan adanya bantuan Sudin Tata Air PU Jakarta Utara, berupa pipa penyedotan. "Kalau bilang terbantu, ya pasti terbantulah. Karena pipa penyedotan kan bertambah," pungkas Herman.
Pantauan Liputan6.com, banjir di kawasan Pluit hingga kini masih merendam permukiman Pluit Permai dan Pluit Murni. Selain itu, banjir juga masih menggenangi Jalan Pluit Permai dan belum dapat dilalui kendaraan. Akibatnya, kendaraan dari arah Pluit Timur dialihkan ke Pluit Barat.
Dinas Pekerjaan Umum DKI telah mengerahkan 6 mobil penyedot air untuk mengurangi banjir di kawasan tersebut. Namun ketinggian air di kawasan ini masih mencapai sekitar 40 centimeter. (Rmn/Ism)
Baca juga:
Tumpukan Sampah Ganggu Penyedotan Banjir di Pluit
Banjir di Pluit Tak Kunjung Surut, Petugas Penyedot Diomeli Warga
Korban Banjir Pluit: Jokowi Harus ke Sini, Kita Juga Bayar Pajak
"Ini kan karena pintu air di Muara Baru itu dibuka kemarin. Jadi aliran airnya tergenang di sini. Kalau nggak dibuka sih 3 hari juga kering," ujar Herman, penjaga rumah pompa air Jalan Pluit Barat, Jakarta Utara, Senin (20/1/2014).
Kendati, kata Herman, jika hujan deras terus-menerus mengguyur kawasan Jakarta ditambah dengan pembukaan pintu air Muara Baru, maka akan memakan waktu lama untuk mengeringkan kawasan Pluit. "Kalau dibuka lagi sih bakal susah. Bisa seminggu itu. Apalagi hujannya gede."
Beruntung, kata Herman, penanggulangan banjir di kawasan tersebut sedikit terbantu dengan adanya bantuan Sudin Tata Air PU Jakarta Utara, berupa pipa penyedotan. "Kalau bilang terbantu, ya pasti terbantulah. Karena pipa penyedotan kan bertambah," pungkas Herman.
Pantauan Liputan6.com, banjir di kawasan Pluit hingga kini masih merendam permukiman Pluit Permai dan Pluit Murni. Selain itu, banjir juga masih menggenangi Jalan Pluit Permai dan belum dapat dilalui kendaraan. Akibatnya, kendaraan dari arah Pluit Timur dialihkan ke Pluit Barat.
Dinas Pekerjaan Umum DKI telah mengerahkan 6 mobil penyedot air untuk mengurangi banjir di kawasan tersebut. Namun ketinggian air di kawasan ini masih mencapai sekitar 40 centimeter. (Rmn/Ism)
Baca juga:
Tumpukan Sampah Ganggu Penyedotan Banjir di Pluit
Banjir di Pluit Tak Kunjung Surut, Petugas Penyedot Diomeli Warga
Korban Banjir Pluit: Jokowi Harus ke Sini, Kita Juga Bayar Pajak