Masitoh (30), wanita yang mulas tiba-tiba dan melahirkan di dalam bajaj pada Rabu 5 Februari 2014 pagi, dibebaskan dari biaya persalinan di Rumah Sakit Ibnu Sina. Hal itu dibenarkan oleh kepala rumah sakit tersebut.
"Awalnya dia nggak punya biaya, namun saya hubungin kawan-kawan yang ada di Komunitas Dokter Sahabatku, dan alhamdulillah mereka bisa membantu Ibu Masitoh," kata Kepala RS Ibnu Sina, Didi Wahyu Prabowo ketika ditemui di rumah sakit itu, Kamis (6/2/2014).
Lanjut Wahyu, Masitoh dibebaskan biaya setelah dibantu oleh Komunitas Dokter Sahabatku.
Saat ini, lanjut Wahyu, pihaknya juga berencana membantu pemulangan Masitoh ke kampung halamannya yaitu di Sukabumi, Jawa Barat.
"Kami akan melaporkan dulu ke pihak kepolisian, setelah meminta arahan dari Dinas Kesehatan Jakarta, agar clear masalah ini, baru nanti kita usahakan pulang ke Sukabumi," papar Wahyu.
Masitoh yang pulang bekerja dari Pakistan hanya memiliki uang Rp 1 juta yang diberikan suaminya. Uang tersebut sebenarnya ingin dipergunakan Masitoh pulang kampung ke Sukabumi, Jawa Barat.
Namun uang Rp 1 juta tersebut akhirnya terpakai untuk ongkos naik taksi dan bajaj serta biaya rumah sakit untuk persalinan -- yang akhirnya digratiskan. (Tnt/Ein)
Baca juga:
"Awalnya dia nggak punya biaya, namun saya hubungin kawan-kawan yang ada di Komunitas Dokter Sahabatku, dan alhamdulillah mereka bisa membantu Ibu Masitoh," kata Kepala RS Ibnu Sina, Didi Wahyu Prabowo ketika ditemui di rumah sakit itu, Kamis (6/2/2014).
Lanjut Wahyu, Masitoh dibebaskan biaya setelah dibantu oleh Komunitas Dokter Sahabatku.
Saat ini, lanjut Wahyu, pihaknya juga berencana membantu pemulangan Masitoh ke kampung halamannya yaitu di Sukabumi, Jawa Barat.
"Kami akan melaporkan dulu ke pihak kepolisian, setelah meminta arahan dari Dinas Kesehatan Jakarta, agar clear masalah ini, baru nanti kita usahakan pulang ke Sukabumi," papar Wahyu.
Masitoh yang pulang bekerja dari Pakistan hanya memiliki uang Rp 1 juta yang diberikan suaminya. Uang tersebut sebenarnya ingin dipergunakan Masitoh pulang kampung ke Sukabumi, Jawa Barat.
Namun uang Rp 1 juta tersebut akhirnya terpakai untuk ongkos naik taksi dan bajaj serta biaya rumah sakit untuk persalinan -- yang akhirnya digratiskan. (Tnt/Ein)
Baca juga:
Mulas Tiba-tiba, Masitoh Lahirkan Bayinya di Bajaj
Maut di Casablanca, Ironi Jalanan Ibukota
Jokowi Tiba-tiba Cegat Bajaj di Jalan, Kabur Tinggalkan Ajudan
Advertisement