Simulasi pengamanan demonstrasi Pemilu 2014 yang digelar Polda Metro Jaya dilakukan di depan Gedung Bawaslu, Jalan Thamrin, memeragakan berbagai kemungkinan aksi teror. Salah satunya ancaman bom di kantor Bawaslu.
"Namanya bom kor, punya suara ledakan keras tapi tidak berpotensi melukai jadi aman dipakai untuk simulasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, saat di temui di depan Gedung Bawaslu, Jumat, (7/2/2014).
Simulasi bermula saat para demonstran memulai aksinya dengan berorasi. Kemudian terjadi tindakan anarkis berupa timpuk-timpukan air, dan terjadi baku hantam antara petugas dan pendemo. Bentrokan pun tidak terelakan.
Menanggapi hal ini, polisi sempat defensif dengan halau demonstran. Kemudian perlahan demonstran dipukul mundur menggunakan water canon.
Saat yang bersamaan, ledakan bom kejut terjadi. Ternyata bom ini merupakan bom yang diselundupkan salah satu pendemo ke Gedung Bawaslu.
Dengan sigap, pasukan penjinak bom berpakaian hijau tebal pun langsung mengamankan lokasi untuk menjinakkan bom. (Mut/Ein)
"Namanya bom kor, punya suara ledakan keras tapi tidak berpotensi melukai jadi aman dipakai untuk simulasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, saat di temui di depan Gedung Bawaslu, Jumat, (7/2/2014).
Simulasi bermula saat para demonstran memulai aksinya dengan berorasi. Kemudian terjadi tindakan anarkis berupa timpuk-timpukan air, dan terjadi baku hantam antara petugas dan pendemo. Bentrokan pun tidak terelakan.
Menanggapi hal ini, polisi sempat defensif dengan halau demonstran. Kemudian perlahan demonstran dipukul mundur menggunakan water canon.
Saat yang bersamaan, ledakan bom kejut terjadi. Ternyata bom ini merupakan bom yang diselundupkan salah satu pendemo ke Gedung Bawaslu.
Dengan sigap, pasukan penjinak bom berpakaian hijau tebal pun langsung mengamankan lokasi untuk menjinakkan bom. (Mut/Ein)