KPU: TPS Rawan Kecurangan dan Kerusuhan Akan Dijaga TNI dan Polri

TNI-Polri akan dilibatkan untuk pengamanan Pemilu 2014, mulai dari awal pendistribusian surat suara hingga proses akhir pemungutan suara.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 08 Feb 2014, 12:59 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2014, 12:59 WIB
tps-kpu-140208b.jpg
Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan akan melibatkan TNI dan Polri dalam pelaksanaan pemilu 2014. Ketua KPU RI Husni Kamil Manik menegaskan, partisipasi TNI dan Polri terutama pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dianggap rawan dan rentan konflik.

"Keterlibatan TNI atau Polri itu untuk mengamankan TPS yang ada. Mereka akan mempertimbangkan tingkat keamanannya," kata Husni kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (8/2/2014).

Husni menjelaskan, faktor keamanan merupakan salah satu kunci dalam pelaksanaan pemilu. Sebab, pemilu yang berjalan kondusif dipercayai dapat meningkatkan partisipasi masyarakat. Kendati, pihaknya belum memetakan atau memprediksi daerah atau TPS yang dianggap rawan kecurangan dan keamanannya.

"Belum, belum kita petakan," jelas Husni.

Husni memastikan, TNI dan Polri juga akan dilibatkan dalam pengamanan dan pendistribusian logistik dari perusahaan percetakan surat suara, atau produsen logistik pemilu sampai TPS. "KPU berharap, pendistribusian logistik sampai ke TPS dengan lancar," pungkas Husni. (Rmn/Ein)

Baca juga:

KPU: Kampanyekan Golput Bisa Dipenjara 2 Tahun
Ini Alasan Polda Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu di Hari Kerja
Dana Simulasi Pengamanan Pemilu, Polisi: Hampir Rp 100 Juta

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya