[VIDEO] Pasutri di Depok Bantu Ekonomi Warga Melalui Bank Sampah

Sampah adalah salah satu masalah yang harus dihadapi di kota-kota besar. Di Depok, sampah justru bisa mengubah kesejahteraan masyarakatnya.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Feb 2014, 14:46 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2014, 14:46 WIB
sosok-140209b.jpg
Sebagian besar warga Kampung Pitara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat tergolong tidak mampu. Banyak pemuda putus sekolah. Pekerjaan umumnya tukang ojek atau kuli bangunan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV dalam Sosok Minggu Ini, Minggu (9/2/2014), pada tahun 2001 sepasang suami istri, Baron Noorwendo dan Sri Wulan Wibiyanti datang untuk tinggal di kampung ini. Melihat kondisi setempat, Baron dan Wulan tergerak untuk membantu.

Berbagai program pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh sepasang suami istri ini untuk membantu perekonomian warga setempat. Mulai membuat usaha laundry, pembuatan telur asin, sampai pengembangan taman bacaan. Namun semuanya tak ada yang berhasil.

Pasangan ini kemudian mencoba memberdayakan sampah melalui program bank sampah. Awalnya, program ini juga tidak berjalan dengan mulus. Cibiran pun sudah biasa datang dari para warga setempat. Baron sendiri waktu itu belum banyak tahu bagaimana cara mengelola sampah. Tapi gerakan positif ini terus bergulir. Tak lama kemudian pintu-pintu mulai terbuka.

Warga Pitara mulai tertarik dengan kegiatan ini. Baron dan Wulan juga mengembangkan pelatihan cara memanfaatkan sampah dengan membuat kerajinan dari sampah. Banyak barang bisa dibuat dari sampah sesuai dengan kreatifitas yang dimiliki.

Saat ini, warga Kampung Pitara, Pancoran Mas, Depok akhirnya mempunyai kegiatan sampingan yang cukup produktif dengan memanfaatkan sampah menjadi kerajinan dan menjadi nasabah bank sampah. Manfaat ekonomi bank sampah juga sudah dirasakan oleh banyak warga setempat.

Nasabah bank sampah kampung ini telah mencapai jumlah ratusan orang. Juga terdapat 30 kelompok pengumpul sampah aktif. Sampah pun telah berubah jadi barang bermanfaat di kampung ini. Dan dalam sebulan, 200 ton sampah non organik dapat dikumpulkan oleh nasabah bank sampah di kampung ini.

Komunitas warga peduli lingkungan Kampung Pitara terus membesar dan semakin sarat kegiatan. Bank sampah bahkan bisa memberi kredit mikro tanpa bunga pada pedagang kecil. Anggota bank sampah bahkan jadi pembimbing pemanfaatan sampah di sejumlah perguruan tinggi.

Dari bank sampah, pasangan suami istri Baron dan Wulan sebetulnya tidak mendapat keuntungan materi berarti. Namun, pasangan ini bahagia bila upaya mereka bisa berguna bagi orang lain. (Nfs/Eks)


Baca juga:
Hebat, Napi Palestina Jadi Sarjana dan S2 di Balik Penjara Israel
Koin untuk `Truk Sampah Jokowi-Ahok` Digelar di Bundaran HI
Nasib Truk Sampah Jokowi-Ahok

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya