Masyarakat Transportasi Desak Restrukturisasi Trayek di DKI

Pengadaan bus baru untuk angkutan umum di Jakarta, dinilai justru akan menimbulkan persaingan. Ini penjelasan Ketua MTI Danang Parikesit.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 11 Feb 2014, 10:41 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2014, 10:41 WIB
trayek-bktb-140211b.jpg
Pengadaan bus baru untuk angkutan umum di Jakarta dikhawatirkan menimbulkan persaingan. Karena trayek yang sudah ada akan 'ditimpa' dengan trayek-trayek baru. Sehingga terjadi persaingan angkutan satu dengan yang lain.

"Seperti BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway) yang harusnya untuk Kopaja dan Metromini. Jadi trayeknya tidak bersaing," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) saat dihubungi di Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Danang menilai penataan trayek di Jakarta terkesan tambal sulam. Trayek yang sudah ada masih dipertahankan dan bertumpuk dengan trayek-trayek baru.

Pengadaan bus baru berukuran sedang, lanjut Danang, semestinya bagian dari restrukturisasi trayek dan angkutan. Oleh karena itu, sejak tahun 2011 MTI sebenarnya telah meminta adanya restrukturisasi trayek dan angkutan di Jakarta. Sehingga dapat diketahui trayek yang dipertahankan dan yang baru.

"Yang kita harapkan dari angkutan baru di DKI ini kan tidak bersaing satu dengan yang lainnya, tapi justru saling mendukung dan saling melengkapi," tukas Danang. (Tnt/Ism)

Baca juga:

Transjakarta (Baru) Karatan

Blusukan Naik Bus, Jokowi: Lebih Enak, Semua Masuk!

Bus Transjakarta Berkarat, DPRD Panggil Kepala Dishub DKI

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya