Hotma Sitompoel: Ada Bayi Meninggal di Panti Asuhan Samuel

Pimpinan Lembaga Bantuan Hukum Mawar Saron, Hotma Sitompoel mengatakan, penemuan bayi yang meninggal berdasarkan laporan dari warga.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Feb 2014, 13:39 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2014, 13:39 WIB
hotma-sitompul-130307-logo.jpg
Tim pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Sharon terus mencari fakta terbaru terkait adanya dugaan penyiksaan dari pemuka agama di terhadap anak-anak panti asuhan Samuel di Summarecon Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Termasuk, adanya bayi yang meninggal di sana. Pimpinan Lembaga Bantuan Hukum Mawar Saron, Hotma Sitompoel mengatakan, penemuan bayi yang meninggal tersebut berdasarkan laporan dari warga sekitar.

"Ada 2 orang yang melahirkan di situ. Ada salah satu bayi yang dibiarkan begitu saja setelah lahir hingga akhirnya meninggal dan tidak tahu penyebabnya," kata Hotma di kantor LBH Mawar Sharon, Sunter, Jakarta Utara, Senin (24/2/2014).

Menurut Hotma, kematian bayi tersebut diduga sakit dan dibiarkan oleh pengurus panti asuhan. "Kita duga bayi ini sakit dan dilakukan pembiaaran sama pemilik panti. Jenazah itu sempat menginap di dalam panti," tambah Hotma.

Hal yang sama juga diutarakan Wakil Direktur Divisi Pidana LBH Mawar Sharon, Yuliana Rosalina. Menurut Rosa, panggilan akrab Yuliana, bayi yang meninggal tersebut baru berusia 3 bulan. Pihak panti diduga tak memberikan pengobatan medis terhadap bayi yang meninggal pada Selasa 18 Februari 2014.

"Bayi ini diurus sama anak-anak panti yang nggak mengerti mengurus bayi. Dugaan kita sementara ada pembiaran dari pemilik panti bahwa si bayi ini sakit tapi tidak dilakukan tindakan medis," ucapnya.

Rosa menambahkan, pihak panti hingga kini tidak bersedia untuk melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian bayi tersebut. "Makanya kita bikin laporan ke polisi dan KPAI," tambahnya.

Keterangan dugaan penyiksan pertama kali disampaikan Kepala Divisi Non Litigasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Saron, Jecky Tengens. Jecky mengaku mendapat informasi itu dari seorang anak yang berhasil lolos melarikan diri.

Pemilik dan pengelola Panti Asuhan Samuel, Pendeta Chemuel Watulingas menepis semua tudingan dari LBH Mawar Sharon. Chemuel membantah adanya penyiksaan, apalagi mengakibatkan anak panti yang meninggal dunia.

"Penganiayaan dari mana? LBH Mawar Sharon pernah datang ke sini secara tiba-tiba. Mana buktinya? Kalau terbukti, saya, Pendeta Chemuel, siap dipenjara," jelas Pendeta Chemuel saat dihubungi Liputan6.com. (Mvi/Yus)

Baca juga:

Komnas PA Amankan 12 Anak dari Panti Asuhan Samuel Serpong
Dugaan Penyiksaan, Polisi Datangi Panti Asuhan Samuel Serpong
Geger Panti `Penyiksaan` di Serpong



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya