Warga Bersyukur Anak Panti Asuhan Samuel Diamankan Komnas PA

Warga juga kerap melihat setiap pukul 5.00 WIB hingga 06.00 WIB, anak-anak panti itu dimandikan massal di teras rumah.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Feb 2014, 15:37 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2014, 15:37 WIB
panti-tangerang-kpai-140224b.jpg
Warga sekitar Panti Asuhan Samuel, di Sektor 6 GC nomor 10, Cluster Miccelia Summarecon, Gading Serpong, Tangerang, merasa lega dengan terbongkarnya dugaan penyiksaan di tempat tersebut. Terlebih Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) telah mengamankan 12 anak penghuni panti asuhan tersebut.

"Bersyukur banget. Selama ini kita lihatnya kasihan," ungkap Endang Ciptomo (42), warga RT 09/04, Sektor 6 Blok UG, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Senin (24/2/2014).

Sebab meski belum genap sebulan, puluhan anak terus berdatangan ke panti itu. Warga sekitar pun mengaku sudah merasa ada yang ganjal dengan kepengurusan panti.

Menurut Endang, setiap pukul 05.00 WIB hingga 06.00 WIB, ia melihat anak-anak itu dimandikan massal di teras rumah. "Setiap pagi kalau saya lewat lari pagi itu, si bibi pengasuhnya mandiin anak-anak kecil itu di teras. Disiram pake selang, berjejer sampai 10 anak," tutur Endang.

Kemudian Endang juga pernah melihat dari kaca samping lantai dasar tersebut, anak-anak itu tidurnya di ruang tengah, dengan alas kasur lipat. Dia pun tidak pernah melihat anak-anak tersebut makan dengan layak.

"Yang bantu-bantu di panti itu kan masaknya di teras depan. Masaknya kalau enggak mi instan, ya telor. Paling bagus masak nasi goreng, itu-itu saja yang sering dilihat," ungkapnya.

Dia pun menyayangkan kalau puluhan anak itu hanya diurus satu pengasuh saja. Maka warga sekitar menduga kuat, kalau puluhan anak yang diasuh itu sangat tidak terurus.

"Mereka itu serba ditutup. Kalau main malah di jalan raya kompleks. Saya malah suka larang anak-anak main keluar rumah, takut tertabrak mobil yang lewat," ujar Endang.

Selain mencurigai anak-anak tersebut tak diurus, pemilik panti asuhan tidak pernah terlihat bergaul dengan tetangga. "Kami di sini cuma tahu Pak Samuelnya saja. Sedangkan istrinya kami tak tahu di mana, makanya kami kaget kalau rumah ini ternyata dibuat untuk panti asuhan," pungkas Endang.

Bantah

Pemilik dan pengelola Panti Asuhan Samuel, Pendeta Chemuel Watulingas menepis semua tudingan yang diungkap LBH Mawar Sharon. Chemuel membantah adanya penyiksaan, apalagi mengakibatkan anak panti yang meninggal dunia.

"Penganiayaan dari mana? LBH Mawar Sharon pernah datang ke sini secara tiba-tiba. Mana buktinya? Kalau terbukti, saya Pendeta Chemuel siap dipenjara," jelas Pendeta Chemuel saat dihubungi Liputan6.com. (Ali/Ism)

Baca juga:

Komnas PA Amankan 12 Anak dari Panti Asuhan Samuel Serpong
Dugaan Penyiksaan, Polisi Datangi Panti Asuhan Samuel Serpong
Geger Panti `Penyiksaan` di Serpong



Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya