Liputan6.com, Jakarta Pendidikan menjadi salah satu yang terdampak Pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari 1 tahun. Proses belajar yang kini banyak dilakukan melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), menjadi bukti jika pandemi membawa banyak perubahan di banyak sisi kehidupan masyarakat.
Sayangnya, metode Pembelajaran Jarak Jauh di Indonesia masih belum bisa maksimal. "Indonesia belum siap dalam menghadapi PJJ, berbeda dengan negara lain," ungkap pemerhati pendidikan Saufi Sauniawati.
Baca Juga
Hal tersebut diungkap Saufi dalam webinar bertemakan “Refleksi Pendidikan Indonesia diantara PJJ dan PTM” yang diadakan Faber-Castell beberapa waktu lalu.
Advertisement
Selain sarana, setidaknya ada beberapa kendala lain dalam pembelajaran jarak jauh yang selama ini berjalan, yakni adanya pemasalahan sinyal khususnya di daerah perdalaman/perdesaan, lalu kesibukan orang tua serta makin borosnya dalam pembelian kouta/paket internet.
Peranan guru selama ini yang berfungsi sebagai motivator dan bertugas melakukan proses monitoring, serta pendampingan/fasilitator bagi siswa didik kini harus diemban orang tua yang sudah sibuk dalam bekerja dan berakibat menimbulkan banyak masalah baru, diantara makin rendahnya motivasi anak dalam belajar.
Saufi juga menambahkan beberapa hal yang perlu dicermati khususnya jelang dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas.
Para orang tua perlu menyiapkan beberapa hal. Dimulai dengan cari aturan terkait dengan pembelajaran tatap muka di lokasi tempat tinggal, mulai mengajarkan Protokol Kesehatan, dan kembali disiplikan jam tidur dan jam bangun.
Menurut Saufi, meski Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas akan diterapkan, pembelajaran jarak jauh juga akan tetap ada, seperti yang diungkap Mendikbud Madiem Makarim belum lama ini.
Dalam penyesuaian SKB 3 Menteri tersebut, disebutkan mulai Januari 2021 PTM dapat dilaksanakan jika sudah mendapat izin pemda dan telah memenuhi syarat.
Karena pembelajaran Tatap Muka belum 100 persen maka menurut Saufi, orang tua harus lebih cerdik dalam menyikapi pembelajaran online dimasa mendatang, khususnya terkait dengan sistem evaluasi pembelajaran, dimana dapat di lakukan dengan produk terbaru Faber-Castell, Paket Belajar Online.
Alat Penopang Belajar Online
Adalah produsen alat tulis, PT Faber-Castell International Indonesia yang menyiapkan alat penopang belajar online.
Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Christian Herawan menjelaskan bahwa Paket Belajar Online Faber-castell memang di ciptakan berdasarkan hasil survey di masyakat.
Ini khususnya terkait proses pembelajaran jarak jauh, dimana gawai yang di perangkat utama Pembelajaran Jarak Jauh, yang dinilai kurang optimal dalam mendukung kegiatan pembelajaran.
Terkadang orang tua harus direpotkan dengan keharusan menyiapkan materi secara print out (dicetak kembali) setelah mendapatkan materi dari pengajar. Hal ini tidak kan terjadi kembali jika materi evaluasi maupun pembelajaran tersebut dapat langsung di jawab melalui gawai yang dipakai, tentunya dengan bantuan produk Paket Belajar Online Faber-Castell.
Paket Belajar Online Faber-Castell ini sendiri terdiri atas alat tulis yang lengkap seperti pensil, penghapus dan juga ballpoint yang dibutuhkan saat belajar, serta dilengkapi dengan stylus, tambah Christian.
Stylus yang berada di paket belajar online ini memiliki banyak fungsi dan keunggulan, diantaranya keberadaan stylus sangat dapat membantu saat pertanyaan jawaban yang sifatnya pilihan maupun essay, selain berfungsi untuk menggeser layar dan juga menulis, sehingga sangat cocok untuk segala jenis ujian.
Kelebihan stylus yang ada di paket Belajar Online dibandingkan sejenisnya, karena karet stylus juga bertekstur lembut sehingga tidak akan merusak layar smart phone dan dapat digunakan di semua jenis atau merek smart phone.
Advertisement