Living World Bali Milik Kawan Lama Group akan Dibuka Desember 2022

Rencananya, pusat perbelanjaan tersebut dibuka pada Desember 2022 mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2021, 11:32 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 11:31 WIB
Pembangunan Living World Bali
Prosesi penanaman paku emas dalam rangkaian seremoni Topping Off Living World Bali (Foto: Kawan Lama Group)

Liputan6.com, Jakarta Kawan Lama Group akan segera menyelesaikan pembangunan eksterior dan interior bangunan Living World Bali. Rencananya, pusat perbelanjaan tersebut dibuka pada Desember 2022 mendatang.

Perusahaan yang memiliki beberapa bisnis sektor ini melakukan topping off ceremony Living World Bali pada Jumat (22/10/2021).

“Dengan pembangunan Living World Bali dan Living World lainnya, Kawan Lama berharap bisa menumbuhkan optimisme di tengah pandemi COVID-19. Kita berusaha memberikan kontribusi untuk ekonomi setempat dan menyerap tenaga kerja,” ujar Business Development Director Kawan Lama Group Sugiyanto Wibawa di acara virtual konferensi pers Topping Off Mal Living World Bali, Selasa (26/10/2021).

Living World yang berlokasi di Bali menjadi proyek ketiga dari Kawan Lama Group. Sebelumnya, pusat perbelanjaan hadir di Alam Sutera (Tangerang) pada 2011 dan Pekanbaru pada 2018.

Lebih lanjut, pusat perbelanjaan dengan nilai investasi sebesar Rp 800 miliar ini memiliki gross floor area lebih dari 120 ribu meter persegi, commercial area lebih dari 50 ribu meter persegi, serta 400 outlet yang beroperasi dengan fokus tenant di segmen home living, home improvement, dan lifestyle.

Diperkirakan Living World Bali bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 2 ribu orang.

Alasan pemilihan Bali menjadi lokasi pusat perbelanjaan karena merupakan tujuan wisata domestik ataupun internasional, serta memiliki jumlah penduduk yang padat. Sebagai tambahan informasi, Living World Bali dibangun di Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar Utara.

Adapun target pasar dari perusahaan masih didominasi oleh masyarakat lokal sebesar 80 persen dan wisatawan sebesar 20 persen. Sementara itu, perusahaan juga menargetkan pertumbuhan kunjungan pelanggan mencapai 10 juta orang per tahun.

Meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir, pemerintah melakukan pelonggaran aturan operasionalisasi pusat perbelanjaan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tren tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan pun terus meningkat secara perlahan dari waktu ke waktu.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjadja melihat bahwa setelah pandemi usai, pusat perbelanjaan masih memiliki prospek bisnis yang tetap baik.

“Pembangunan Living World Bali menjadi satu langkah strategis khususnya dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Kita tetap harus bergerak dan tidak bisa hanya mengandalkan bantuan sosial. Solusinya menggerakan seluruh sumber daya yang ada di sektor perdagangan dalam negeri yang mendominasi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Alphonzus.

Terapkan Konsep Energy Efficient Architecture

Living World Bali
Ilustrasi tampak atas kompleks Mal Living World Bali yang direncanakan mulai beroperasi pada akhir tahun 2022 (Foto: Kawan Lama Group)

Pusat perbelanjaan ini mengusung konsep energy efficient architecture. Artinya, arsitektur menggunakan energi yang efisien.

Beberapa contohnya antara lain menggunakan sistem AC berefisiensi tinggi dalam penggunaan listrik yang menghemat energi hingga 20 persen, penggunaan panel surya di atap mal, penggunaan jenis lampu LED, hingga pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami dalam gedung dengan membuat skylight dari jendela berbahan kaca double glazing.

Mall Director & Design Development Kawan Lama Group Jannywati memaparkan proyek ini mengambil konsep inspirasi dari kondisi kebudayaan dan alam Bali.

Lalu, Janny juga menambahkan ciri khas yang hanya ada di Living World Bali adalah hadirnya unique indoor floating market.

“Kawasan ini akan terintegrasi dari sisi arsitektur, di mana ada unsur elemen sungai. Kemudian, bangunan-bangunan miniatur bentuk-bentuk rumah adat di Indonesia, termasuk tenant-tenant yang akan mengisi berasal dari UMKM yang berada di Bali hingga street food.”

Nantinya, pengunjung bisa mengikuti kegiatan shopping experience, seperti mencoba kegiatan untuk menganyam, merajut, membuat cokelat dengan berbagai rasa, dan sebagainya.

Selain itu, acara dan kegiatan tradisional Bali juga akan diselenggarakan di area amphitheatre yang dimiliki oleh Living World Bali ini.

Reporter: Shania

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya