Melihat Keunikan Film Turning Red yang Mengangkat Isu Tabu dalam Pubertas Remaja

Film Turning Red, mulai tayang hari ini (11/3/2022) di platform Disney+ Hostar.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Mar 2022, 21:37 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2022, 21:37 WIB
Turning Red. (Disney - Pixar)
Turning Red. (Disney - Pixar)

Liputan6.com, Jakarta - Disney dan Pixar kembali hadir dengan film yang menginspirasi para penontonnya. 

Turning Red, mulai tayang hari ini (11/3/2022) di platform layanan streaming berbayar Disney+ Hostar.

Film animasi yang disutradarai oleh Domee Shi itu memiliki cerita yang unik karena mengangkat kiasan yang disusun untuk menghentikan tabu dalam fase pubertas remaja, yaitu menstruasi.

"Saya pikir itulah tepatnya mengapa kami ingin memasukkannya ke dalam film. Maksud saya, film ini sebenarnya untuk Domee yang berusia 13 tahun yang berada di kamar mandi, berpikir bahwa dia telah mengotori celananya. Dan terlalu takut untuk memberi tahu ibunya atau bertanya kepada siapa pun tentang apa yang sedang terjadi,"  kata Domee Shi dalam sebuah wawancara, dikutip dari laman CNN, Jumat (11/3/2022).

"Anda tidak melihat fenomena ini di kebanyakan film dan acara TV," ujar dia.

Kisah dalam film Turning Red berawal dengan salah satu karakternya, yaitu Mei, yang bersembunyi di kamar mandi pada pagi hari sebelum berangkat ke sekolah.

Mei, kesulitan menjalani komunikasi dengan ibunya di mana ia tengah melalui masa perubahan tubuhnya menjadi perempuan dewasa.

Film ini menggambarkan Mei yang mengalami kondisi yang tak biasa di mana dia akan berubah menjadi panda merah raksasa saat tidak bisa mengendalikan emosinya.


Harapan dari Sutradara Film Turning Red

Turning Red. (Disney - Pixar/ pixarturningred)
Turning Red. (Disney - Pixar/ pixarturningred)

Sepanjang film Turning Red, menurut Domee Shi, Mei menavigasi kecanggungan, kegembiraan dan rasa malu yang datang dengan perubahan hormon dan bermanifestasi tentang tubuhnya sebagai panda merah.

"Sejak awal, (saya) benar-benar berusaha untuk tidak menahan diri dengan menceritakan kisah tentang seorang gadis yang mengalami pubertas. Jadilah saya melakukannya," kata Shi dalam sebuah wawancara dengan IndieWire.

Shi pun menyampaikan dirinya berharap film Turning Red bisa membantu anak perempuan merasa diperhatikan, juga menandakan bahwa menstruasi, pubertas, dan emosi yang berat hanyalah bagian normal dari kehidupan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya