Liputan6.com, Jakarta Permintaan pasar akan ramuan herbal, obat tradisional, maupun pangan olahan lainnya untuk menjaga kesehatan terus meningkat. Para pelaku bisnis ramuan herbal segera menangkap peluang ini dengan terus melakukan upaya-upaya perluasan pasar.
Hal ini terlihat dalam acara Vendors and Partners Meet TOGA Nusantara yang digelar di Jakarta, 12 Januari 2023 lalu. TOGA Nusantara, produsen ramuan herbal, obat tradisional dan pangan olahan, menawarkan kerjasama sebagai distributor eksklusif produk-produknya.
Baca Juga
Antusiasme dan penyerapan pasar yang terus melakukan repeat order (pesan berulang) menunjukkan progres menggembirakan - membuktikan konsumen merasa cocok dengan produk TOGA Nusantara.
Advertisement
“Sebagai distributor eksklusif, mitra akan mendapatkan fasilitas free registrasi, quantity (jumlah) bisa lebih rendah dari minimal order. Misalkan kalau biasanya minimal 20 ribu botol, khusus pada kesempatan ini hanya dengan 500 ribu botol distributor sudah bisa punya produk sendiri, brand sendiri, bisa menentukan harga sendiri,” ujar Aceng Owner TOGA Nusantara.
Dia menjelaskan, sebagai distributor eksklusif, mitra tidak perlu repot mengurus ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Semua proses administrasi akan dilakukan TOGA Nusantara, sehingga tanpa perlu berinvestasi membuat pabrik mitra sudah memiliki produk herbal, obat tradisional dan pangan olahan sendiri lengkap dengan ijin edarnya.
Para pelaku bisnis antusias menyambut peluang ini. Bergantian puluhan mitra bisnis dan pelaku usaha ritel herbal yang hadir mengajukan pertanyaan seputar produk dan pola kerjasama ditawarkan TOGA Nusantara.
Sedikitnya ada 25 jenis produk berijin BPOM yang ditawarkan kepada mitra sebagai distributor eksklusif. Tiga produk di antaranya sudah langsung dipinang mitra yang hadir: Madu Sehat Pria (membantu keluhan disfungsi ereksi), Pusaka Bening (antijerawat), dan Propolis Plus yang sudah dikenal luas khasiatnya.
“Masih ada lagi produk potensial lainnya, di antaranya: Obajan (melancarkan sirkulasi darah untuk kesehatan jantung/ kardiovaskular), Ratu Wangi (membantu mengatasi masalah kewanitaan), Teh Empat Herba (membantu mengatasi kencing manis), Teh Daun Slim (membantu mengurangi lemak dalam tubuh), dan masih banyak lagi lainnya,” kata Aceng.
Jadi Rekanan
Ida Suhadi dan perusahaannya PT. Sentra Biogen - Bandung, sudah bermitra dengan TOGA Nusantara selama lebih satu dasawarsa dan masih berlanjut hingga kini.
Bagi Ida yang pernah menjadi pengajar pada Lab Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran - Bandung, TOGA Nusantara menjaga integritas dalam menjalankan bisnis ini.
“Bisnis dengan TOGA Nusantara membuat tenang. Bahan baku (formula) tidak dicampur dengan bahan lain, dan tidak membocorkan rahasia.”
Hal ini penting, mengingat Ida yang aktif di Komisi Tetap Food & Beverage Kadin Jawa Barat dan Gabungan Perusahaan Expor - Impor, adalah penemu ekstrak Satoimo (talas Jepang).
Tanaman dengan kandungan 17 asam amino dan hyaluronic acid yang memiliki khasiat untuk nyeri sendidan kecantikan kulit. "Sebelum pandemi Covid-19 sempat tembus 30 ribu botol per pekan, lewat pemasaran terbatas.”
CEO PT. Berkah Alami Nusantara, Agus Hidayat, salah satu pemasok ekstrak herbal berbahan tanaman dan hewani menyebut, suplai ekstrak bahan alam produksinya ke TOGA Nusantara setiap tahun terus meningkat.
Ada sedikitnya 50 ekstrak bahan alam yang disuplai ke TOGA Nusantara sejak 10 tahun lalu, diantaranya: temu lawak, kunyit, pegagan, sambiloto, sirih, teripang, dll.
Mengenalkan Toga Food Nusantara
Toga Food berfokus pada produksi minuman fungsional/ Functional Foodseperti minuman fiber drink, kolagen drink , asi booster, serta minuman serbuk lainnya. Untuk meningkatkan penjualan, Toga Food Nusantara juga melakukan kolaborasi dengan internet marketer. Dengan begitu produk-produk produksi Toga Food akan lebih mudah diterima pasar.
Advertisement