Liputan6.com, Jakarta Keputihan merupakan sebuah proses alami dan normal. Akan tetapi, para wanita harus tetap berhati-hati karena setiap perubahan pada keputihan ternyata bisa menjadi tanda infeksi. Jadi, harus mampu membedakan antara keputihan yang normal dan abnormal.
Biasanya keputihan tampak bening, putih atau seperti cairan putih pudar, dan terdiri dari sel dan bakteri. Keputihan seperti itu berperan pada leher rahim dan vagina karena membantu membersihkan dan menghilangkan bakteri, kata seorang dokter kandungan dan ginekolog Jagriti Varshney.
Baca Juga
Namun, ahli menambahkan bahwa ada karakteristik terpisah untuk membedakan keputihan normal dan abnormal. Perubahan tekstur, bau, warna, dan jumlah keputihan dapat mengindikasikan adanya masalah.
Advertisement
“Keputihan yang normal adalah cairan yang encer, bening, tidak berbau, tidak menimbulkan rasa gatal atau iritasi dan biasanya terjadi dua minggu sebelum menstruasi saat ovulasi terjadi. Namun, jumlah yang keluar dapat meningkat jika Anda mengonsumsi pil kontrasepsi oral,” jelas Varshney seperti dilansir The Indian Express, Selasa (7/2/2023).
Akan tetapi, jika Anda merasakan beberapa perubahan seperti berikut ini sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.
a. Keputihan yang kental atau gatal mungkin berarti Anda mengalami infeksi
b. Keputihan kuning tua, coklat, abu-abu, atau hijau dapat mengindikasikan infeksi
c. Bau amis atau busuk dari kotoran harus diperhatikan
d. Perubahan tiba-tiba dalam jumlah pelepasan dapat berarti ada sesuatu yang salah
Menurut Varshney, gejala lain yang terkait dengan keputihan yang tidak normal adalah hubungan seksual yang menyakitkan, sering buang air kecil, buang air kecil yang menyakitkan, nyeri di daerah panggul dan juga dapat menyebabkan lepuh, benjolan dan pembengkakan di daerah vagina.
Keputihan Abnormal
Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan keputihan menjadi tidak normal antara lain:
a. Infeksi ragi, terjadi ketika jamur tertentu yang disebut kandida tumbuh di vagina. Ini menyebabkan cairan menjadi kental dan seperti keju. Ini bisa membengkak vagina juga dan menyebabkan gatal terus-menerus dan hubungan seks yang menyakitkan. Infeksi semacam itu diobati dengan obat antijamur.
b. Trichomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS), yang bisa didapat dari berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi. Ternyata keputihan Anda berwarna hijau, kuning, atau abu-abu, dan teksturnya menjadi berbusa. Penyakit ini disebabkan oleh parasit dan dapat diobati dengan antibiotik.
c. Bakteri vaginosis (BV) terjadi melalui kontak seksual tetapi tidak setiap saat. Orang dengan BV memiliki keputihan berwarna abu-abu atau putih, dengan bau busuk.
d. Klamidia dan gonore adalah IMS umum yang dapat diobati melalui antibiotik. Seseorang dapat memiliki debit keruh, hijau, atau kuning dalam kasus ini. Ini dapat menyebar jika tidak diobati.
Masalah tersebut dapat terjadi melalui hal-hal yang tidak menular, seperti meninggalkan tampon di dalam vagina, deterjen, sabun, mainan seks, kondom, atau karena kadar estrogen yang lebih rendah menyebabkan vaginitis atrofi selama menopause.
Cara Menjaga Kesehatan Vagina
Demi menjadi vagina tetap sehat, berikut ini beberapa saran dari ahli:
a. Hindari penggunaan gel berparfum, sabun, lap, atau produk kebersihan kewanitaan lainnya yang mengiritasi
b. Tidak melakukan douching atau mencuci bagian dalam vagina
c. Menyeka vagina dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina
d. Tidak mengenakan pakaian dalam yang ketat, pakaian renang, baju ketat atau pakaian berkeringat dalam waktu lama
e. Rutin mengganti pembalut dan pembalut saat menstruasi
Advertisement