Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI (KLHK RI) melakukan peninjauan ke U-Refill: program penyediaan fasilitas refill station di Bank Sampah binaan Unilever Indonesia. Saat ini fasilitas tersebut telah tersedia di 100 Bank Sampah binaan yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. Kementerian LHK mengapresiasi upaya Unilever Indonesia untuk mendorong masyarakat meminimalisir penggunaan kemasan plastik baru dengan cara membawa kemasan bekas atau kosong saat berbelanja produk Unilever yang tersedia di Bank Sampah.
Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, mengatakan, “Sesuai peta jalan pengurangan sampah dalam Permenlhk Nomor 75 tahun 2019, produsen berkewajiban mengurangi sampah dengan pendekatan 3R. Kami menyambut baik inisiatif baru Unilever Indonesia di Bank Sampah, yang tidak hanya mendorong masyarakat memilah dan mengumpulkan sampah agar mampu memiliki nilai ekonomi, hadirnya refill station di Bank Sampah menjadi solusi yang inovatif untuk membantu mengurangi penggunaan plastik, yang memberikan pilihan berbelanja tanpa kemasan pada konsumen. Apresiasi kami kepada Unilever Indonesia yang senantiasa bermitra dengan Bank Sampah sesuai amanat Permenlhk Nomor 16 tahun 2021.”
Keberadaan refill station di Bank Sampah merupakan salah satu contoh penerapan konsep ekonomi sirkular yang dijalankan oleh Unilever Indonesia, yakni mengedepankan pentingnya unsur penggunaan kembali dan daur ulang, serta mengurangi penggunaan plastik. Di 100 titik Bank Sampah yang telah berpartisipasi, konsumen dapat membeli produk Rinso, Sunlight dan Molto tanpa kemasan. Mereka cukup membawa kemasan bekas atau kosong untuk diisi ulang, dan membeli produk-produk ini dengan harga yang lebih ekonomis.
Rommel PP Pasaribu, Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat DLH DKI Jakarta mewakili Pemprov DKI Jakarta turut mendukung inisiatif yang dilakukan Unilever Indonesia, "Dengan masih banyaknya sampah plastik yang kami temui di lapangan, kita semua harus berupaya menguranginya, dan salah satu cara yang terbaik adalah dengan menggunakan produk-produk refill seperti ini. Berbagai pihak juga akan diuntungkan dengan inisiatif ini. Kami merasa terbantu, dan masyarakat juga merasakan manfaat dari harga yang sangat ekonomis. Semoga inisiatif yang dilakukan oleh Unilever ini juga bisa dilakukan oleh pemain industri lainnya sehingga penggunaan refill ini semakin membudaya di masyarakat dan semakin masif lagi gerakannya"
Direktur dan Corporate Secretary Unilever Indonesia, Nurdiana Darus, menjelaskan bahwa pihaknya memiliki komitmen kuat untuk turut mengurai permasalahan sampah plastik, serta memiliki rencana yang terukur dan termonitor untuk terus mencari solusi dan melakukan aksi-aksi nyata, mulai dari melakukan inovasi yang bertanggung jawab hingga setelah produk kami digunakan konsumen. Bank Sampah merupakan salah satu mitra terdekat kami untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam hal pengumpulan sampah pasca konsumsi, di mana sejak 2008 kami telah membina lebih dari 4.000 bank sampah di 45 kabupaten/kota di 11 provinsi.
"Dengan menghadirkan fasilitas refill station di Bank Sampah binaan, kami ingin memperkenalkan alternatif berbelanja yang kedepannya diharapkan dapat menjadi kebiasaan baik, di mana masyarakat bisa mulai beralih ke alternatif belanja yang menggunakan lebih sedikit plastik," ungkapnya.
“Fasilitas refill station di 100 Bank Sampah binaan ini berpotensi menjangkau 5.000 masyarakat di sekitar Bank Sampah. Selain itu, selama enam bulan sejak diperkenalkan pada Agustus 2022, kehadiran U-Refill juga telah mengurangi penggunaan plastik oleh konsumen sebesar kurang lebih 1,6 ton. Kedepannya, kami akan merangkul lebih banyak Bank Sampah untuk berpartisipasi agar dampak positif bagi lingkungan menjadi semakin signifikan, sekaligus mengajak lebih banyak konsumen untuk menjadi #GenerasiPilahPlastik dengan menggunakan produk kami sambil mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai,” tutup Nurdiana.