Menara Estetik Ini Sebenarnya Menyaring Udara, Jadi Solusi Udara Bersih?

Para arsitek di balik penemuan ini percaya bahwa proyek mereka dapat ditingkatkan untuk membersihkan ruang publik yang besar, mencakup lingkungan sekitar, dan bahkan seluruh kota.

oleh Jessica Sheridan diperbarui 05 Jun 2023, 11:10 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2023, 08:19 WIB
Prototipe menara penyaringan udara Verto dipasang di taman Sunder Nursery, New Delhi.
Prototipe menara penyaringan udara Verto dipasang di taman Sunder Nursery, New Delhi. (Sumber: Instagram/@vertoair)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah taman di India memiliki menara yang selama ini melakukan tugas filtrasi udara sejak musim panas lalu. Verto, dikenal sebagai sebutan untuk menara ini, memiliki tinggi sekitar 5,5 meter dan melakukan pekerjaannya dengan mengurangi kadar nitrogen dioksida dan partikel halus berbahaya di Sunder Nursery, New Delhi dengan menyaring 600.000 meter kubik udara sehari atau setara dengan volume 273 balon udara panas, dilansir dari CNN.

Sekarang, setelah mengumpulkan data dari prototipe mereka, para arsitek di balik penemuan ini percaya bahwa proyek mereka dapat ditingkatkan untuk membersihkan ruang publik yang besar, mencakup lingkungan sekitar, dan bahkan seluruh kota.

Dirancang oleh firma arsitektur Studio Symbiosis, yang memiliki kantor di India dan Jerman, menara ini berisi lima "kubus" penyaringan udara yang ditumpuk di dalam cangkang geometris.

Menurut artikel di CNN, pasangan suami-istri pendiri perusahaan itu Amit dan Britta Knobel Gupta, mengatakan, perangkat bertenaga kipas mereka dapat membersihkan udara dalam radius 200 hingga 500 meter di ruang tertutup, meskipun di luar ruangan jarak ini akan menjadi 100 hingga 350 meter, bergantung pada kecepatan angin dan seberapa terbuka lingkungan sekitarnya. Mereka juga akan mulai berbicara dengan otoritas pemerintah terkait pemasangan lebih lanjut bahkan mereka sudah membicarakan dengan calon pembeli mancanegara.

Studio Symbiosis mengatakan bahwa sebuah perusahaan konstruksi di AS sedang mempertimbangkan untuk memesan sekitar 40 menara untuk mengatasi debu dan puing-puing halus di lokasi pembangunan.

“Saya pikir (alat ini bisa juga dipasang) di taman umum dan alun-alun umum, tempat orang menghabiskan waktu berkualitas di luar ruangan,” kata Britta seraya menambahkan bahwa memasang menara di tempat para tunawisma tidur mungkin juga sangat bermanfaat, dikutip dari CNN.

Verto dirancang untuk mendorong udara sebanyak mungkin ke seluruh permukaan perangkat, tempat udara tersedot ke dalam filter dan dikeluarkan. Alat ini menggunakan filter dari perusahaan Jerman Mann+Hummel, arsitek Studio Symbiosis berfokus pada pembuatan bentuk menara yang paling efisien, dengan model digital melalui simulasi kondisi angin yang berbeda.

Produk massal yang disiapkan jadi solusi

New Delhi sendiri secara teratur diselimuti kabut asap, dengan emisi kendaraan, pembakaran tanaman, dan pembangkit listrik tenaga batu bara semuanya berkontribusi terhadap penurunan kualitas udara kota.

Bahkan mengutip CNN, pada 2019 polusi udara diperkirakan telah menyebabkan hampir 1,6 juta kematian di India, menurut sebuah penelitian di jurnal medis The Lancet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kekhawatiran

Meski begitu, kondisi yang perlu dikhawatirkan adalah kenyataan bahwa penggunaan kipas listrik untuk menyedot udara membuat menara berkontribusi terhadap emisi yang mereka coba kurangi (meskipun dapat diabaikan) .

Untuk mengurangi dampak lingkungan Verto, Studio Symbiosis memasang kipas "pintar" hemat energi yang bervariasi sesuai dengan kondisi setempat (melambat saat polusi rendah, atau saat angin kencang memberikan aliran udara alami).

Amit memperkirakan bahwa mungkin dibutuhkan 100 menara untuk menyaring udara di pusat kota New Delhi, meskipun ia mengatakan penelitian lebih lanjut dan ‘model skala penuh’ akan diperlukan untuk menghitung angka yang lebih akurat. Perangkat yang terbuat dari beton bertulang serat kaca ini juga dirancang agar mudah dirakit dan diangkut, dengan harapan dapat diadopsi dalam skala besar.

“Mereka terbuat dari modul berulang, jadi kami tidak membutuhkan begitu banyak cetakan dan kami dapat mengemasnya dan mengirimkannya,” kata Britta.

Sementara itu, Amit menambahkan, “Idenya adalah menjadikan ini sebagai produk massal,” jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya